Lingkungan
Pendidikan
Sosial

PPK Ormawa Mahatani Unhas Ajar Kelompok Wanita Tani Kerabat, Tanam Sayur dengan Metode Drip Fertigasi

PROGRAM SIPRODIV. Tim PPK Ormawa Mahatani Unhas memberikan pelatihan ke KWT Kerabat, RW 6 Jalan Kerabat, Kera-kera, Kelurahan Tamalanrea Indah, Makassar, 23 Juli 2024 lalu. (dok Ormawa Mahatani)

UNHAS.TV - Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Mahatani Universitas Hasanuddin (Unhas) memberikan pelatihan ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Kerabat, RW 6 Jalan Kerabat, Kera-kera, Kelurahan Tamalanrea Indah, Makassar, 23 Juli 2024 lalu.

Kelompok Wanita Tani Kerabat yang berjumlah belasan orang tersebut dilatih menerapkan program Sistem Produksi Hortikultura Berbasis Drip Fertigasi Gravitasi (Siprodiv) dalam aktivitas bercocok tanam di lingkungan rumah mereka.

Ketua PPK Ormawa Mahatani Unhas, Muhammad Fachri menjelaskan, kegiatan pelatihan Program Siprodiv ini merupakan bagian dari upaya peningkatan efisiensi penggunaan air dan nutrisi dalam kegiatan budidaya tanaman holtikultura.

Program Siprodiv yang diperkenalkan oleh Tim PPK Ormawa UKM Mahatani adalah sistem yang menggabungkan teknik irigasi tetes dengan pemberian nutrisi tanaman (fertigasi) yang memanfaatkan gaya gravitasi.

Sistem ini tidak hanya menghemat air, tetapi juga memastikan tanaman holtikultura mendapatkan nutrisi yang tepat secara efisien.

"Sistem drip fertigasi merupakan metode irigasi tetes yang mengombinasikan pemberian air dan pupuk secara bersamaan," kata Muhammad Fachri dalam rilis yang diterima Unhas.TV, Minggu (28/7/2024).

"Teknologi ini memungkinkan penyaluran air dan nutrisi secara tepat sasaran ke zona perakaran tanaman, mengurangi kehilangan air akibat penguapan, dan meningkatkan efektivitas pemupukan," jelas Fachri.

PPK Ormawa merupakan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi, direncanakan, dan dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan. Lokus kegiatan adalah desa/kelurahan binaan ataupun nonbinaan perguruan tinggi dimana PPK Ormawa berada.

"Lewat Program Siprodiv ini diharapkan dapat membantu petani lokal, utamanya yang memiliki lahan terbatas, dapat mengoptimalkan penggunaan air dan nutrisi, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil panen," lanjut Fachri.

Lebih lanjut, Fachri menjelaskan, “Penerapan sistem drip fertigasi gravitasi ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memperkenalkan teknologi pertanian modern kepada mitra kami."

"Kami berharap inovasi ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya tanaman hortikultura KWT Kerabat yang memiliki permasalahan dalam hal sumber daya air dan pengetahuan terkait proses budidaya."

"Program ini memiliki keunggulan diantaranya transfer teknologi yang mudah dan efisiensi dalam penyiraman dan pemupukan tanaman,” ungkapnya.

Bermanfaat untuk KWT Kerabat

>> Baca Selanjutnya