UNHAS.TV - Mulai hidup sehat tak pernah mudah. Apalagi bagi mereka yang bergulat dengan berat badan berlebih. Namun seperti kata pepatah, perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah. Dan bagi banyak orang, langkah itu bisa dimulai dengan olahraga.
Bukan sembarang olahraga, tentu. Menurut Dr. dr. Ilham Jaya Patelongi, M.Kes., dokter dan ahli fisiologi dari Universitas Hasanuddin, olahraga yang tepat bukan hanya membawa hasil maksimal, tetapi juga menjauhkan risiko cedera fisik, terutama pada sendi.
“Orang dengan berat badan berlebih perlu berhati-hati. Olahraga aerobik adalah pilihan terbaik, tetapi harus memilih jenis yang tidak membebani sendi,” ujar dr Ilham saat ditemui usai seminar kesehatan di Makassar, pekan lalu.
Pilihan yang ia rekomendasikan adalah bersepeda statis, berenang, atau sekadar berjalan kaki. Bukan tanpa alasan. Ketiga aktivitas ini tak hanya mudah dilakukan, tetapi juga relatif aman bagi persendian, terutama pada mereka yang belum terbiasa bergerak aktif.
“Kalau baru mulai, jangan dulu jogging. Itu berisiko. Lebih baik naik sepeda statis atau renang. Renang itu bagus sekali karena bisa menopang berat badan tanpa tekanan pada sendi,” jelasnya.
Berjalan kaki pun tak boleh diremehkan. Meski terdengar sepele, berjalan kaki secara rutin mampu membakar kalori, menjaga kebugaran, dan membentuk kebiasaan sehat yang berkelanjutan.
“Yang penting adalah konsistensi dan penyesuaian bertahap terhadap durasi, frekuensi, dan intensitas olahraga,” tambahnya.
Namun, ada satu pesan penting yang terus ditekankan oleh dokter Ilham, jangan berlebihan. “Banyak kasus pemula yang ingin hasil cepat, lalu memaksakan tubuhnya. Itu sangat berbahaya, bahkan bisa berisiko kematian,” ucapnya tegas.
Olahraga bukan tentang siapa paling cepat berubah. Tapi siapa yang paling tekun melakukannya. Karena pada akhirnya, perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil — yang dilakukan setiap hari.
(Zulkarnain / Unhas TV)