MAKASSAR, UNHAS.TV - Memasuki 10 malam terakhir bulan suci Ramadhan 1445 H, terdapat satu malam kemuliaan yang dinantikan oleh seluruh umat Muslim, yaitu malam lailatul qadar.
Lailatul qadar diyakini sebagai malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Lantas apa keutamaan dan amalan yang baik dilakukan dalam menanti malam Lailatul Qadar?
Pandangan mahzab Ahlusunnah, waktu kedatangan malam Lailatul Qadar masih belum dapat diketahui dan bisa terjadi di luar 10 malam terakhir Ramadhan. Sedangkan dalam mahzab Syiah menyebut malam Lailatul Qadr terjadi antara malam 19, 21 dan 23 Ramadhan.
Akademisi dari Departemen Perikanan dan Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan Universitas Hasanuddin, Prof DR Ir Khusnul Yaqin, M Sc menghimbau agar umat Muslim harus yakin malam Lailatul Qadar adalah malam yang mulia sebagaimana telah diturunkan dalam Al-Quran Surah Al-Qadr.
Ia juga mengingatkan bahwa pada malam tersebut, selain penuh berkah juga dapat menjadi malam penuh ujian. Amal baik pada malam itu bernilai seribu bulan, sementara dosa juga akan dinilai seribu bulan.
Menurut dosen perikanan ini, beberapa amalan tersebut adalah memperbanyak membaca Al-Quran, bersedekah, dan memperbaiki shalat wajib dan sunnah. Ia juga mengatakan bahwa orang yang mengikuti mahzab Syiah pada saat Magrib hingga subuh di malam 19, 21 dan 23 Ramadhan mereka tidak melakukan aktivitas selain daripada amalan amalan tersebut.
Malam ini dikenal sebagai malam kebesaran yang menjad malam yang sangat istimewa dalam Islam. Dalam Al-Quran, malam ini disebutkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Meskipun tidak ada yang tahu pasti waktu kedatangannya. Dalam hadits rasulullah dianjurkan mencari malam Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir Ramadhan di malam ganjil.
>> Baca Selanjutnya