JAKARTA, UNHAS.TV - Mercedes-Benz 280 SL, yang dikenal dengan julukan "Pagoda" karena desain atap hardtop-nya yang melengkung seperti atap pagoda Asia, tetap menjadi salah satu mobil klasik paling ikonik di dunia otomotif.
Diproduksi dari tahun 1967 hingga 1971 sebagai bagian dari seri W113, model ini mewakili puncak evolusi roadster mewah Mercedes-Benz pada era tersebut.
Baru-baru ini, model ini kembali menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita salah satu unitnya yang dimiliki mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang dibeli dari keluarga almarhum Presiden BJ Habibie.
Penyitaan ini menyoroti nilai historis dan koleksinya, di mana harga pasar rata-rata mencapai sekitar US$102.972 atau Rp1,6 miliar.
Mercedes-Benz 280 SL Pagoda dirancang oleh tim di bawah arahan Fritz Nallinger, Rudolf Uhlenhaut, dan Friedrich Geiger, dengan kontribusi desainer Paul Bracq dan Béla Barényi.
Mobil ini menggantikan model 230 SL dan 250 SL, serta menjadi penerus spiritual dari legendaris 300 SL. Dengan total produksi sebanyak 23.885 unit—lebih dari separuhnya diekspor ke Amerika Serikat—280 SL menawarkan kombinasi performa, kenyamanan, dan keamanan yang revolusioner untuk masanya.

Mesinnya merupakan evolusi terakhir dari inline-six SOHC M180 milik Mercedes-Benz sebelum digantikan oleh DOHC M110 pada model selanjutnya.
Berikut adalah spesifikasi teknis utama Mercedes-Benz 280 SL Pagoda berdasarkan data pabrik dan sumber otomotif terpercaya:
- Tahun Produksi: 1967–1971
- Jumlah Produksi: 23.885 unit
- Tipe Bodi: Roadster 2-seater dengan hardtop removable (opsional soft top)
- Dimensi:
- Panjang: 4.287 mm (168.7 inci),
- Panjang sasis: 2.400 mm (94.5 inci),
- Lebar: 1.760 mm (52 inci),
- Tinggi: 1.334 mm (52.5 inci),
- Berat kosong: Sekitar 1.350–1.450 kg
- Mesin:
- M130 inline-6 SOHC, 2.778 cc (2.8 L), fuel-injected
- Bore x Stroke: 86 mm x 80 mm
- Kompresi: 9.5:1
- Pendingin oli vertikal di samping radiator
- Tenaga dan Torsi:
- 170 PS (125 kW; 168 hp) pada 5.200 rpm (versi Eropa);
- 160 PS (118 kW; 158 hp) pada 5.200 rpm (versi AS karena modifikasi emisi),
- Torsi maksimal: 244 Nm (180 lb-ft) pada 4.000 rpm
- Transmisi: 4-speed manual atau 4-speed automatic (opsional limited-slip differential)
- Performa:
- Kecepatan maksimal: 200 km/jam (124 mph)
- Akselerasi 0-100 km/jam: Sekitar 9–10 detik
- Konsumsi BBM: 12–15 L/100 km (kota/jalan tol)
- Suspensi: Independen depan dengan coil springs dan stabilizer bar; belakang dengan independent trailing arms
- Rem: Rem cakram empat roda (hidraulik)
- Ban dan Velg: 185/14 inci, velg baja dengan hubcaps
- Fitur Keselamatan: Body safety inovatif (crumple zones), sabuk pengaman opsional, hazard lights (pasar AS)
- Harga Saat Peluncuran:
- Sekitar US$7.470–7.900 (Rp110–117 juta, setara harga saat itu)
- Harga Pasar Saat Ini:
- Rata-rata US$102.972 (Rp1,6 miliar);
- Tertinggi: US$335.000 (Rp5,2 miliar) pada 2021;
- Terendah: US$15.120 (Rp235 juta) pada 2024
Mobil ini dikenal karena bobotnya yang lebih berat dibandingkan pendahulunya, tetapi justru menjadikannya lebih stabil dan andal. Mesin M130 diuji selama dua jam di bangku sebelum dipasang, memastikan performa yang konsisten.
Di pasar AS, modifikasi emisi membuat tenaganya sedikit berkurang, tetapi tetap populer dengan opsi transmisi otomatis, AC, dan ban whitewall.
Interiornya mewah dengan dashboard yang empuk, knob baru, dan jok kulit opsional, sementara eksterior aluminium pada kap mesin, bagasi, dan pintu mengurangi berat secara keseluruhan.
Menurut para kolektor, 280 SL Pagoda adalah salah satu model Mercedes-Benz paling andal dan tahan lama, sering disebut sebagai "mobil paling kokoh yang pernah diproduksi."
Kehadirannya di rally seperti Spa-Sofia-Liège membuktikan kemampuannya di lintasan, meskipun dirancang untuk grand touring. Saat ini, unit-unit asli atau restorasi lengkap sangat dicari, dengan pasar klasik seperti CLASSIC.COM mencatat peningkatan nilai hingga 20% per tahun.
Dalam konteks penyitaan KPK baru-baru ini, unit 280 SL milik Ridwan Kamil—yang dibeli seharga Rp2,6 miliar dan masih dalam restorasi—menjadi pengingat akan nilai historisnya.
Keluarga Habibie, yang memiliki koleksi mobil serupa, menekankan bahwa model ini bukan hanya kendaraan, tapi warisan budaya otomotif. Para ahli memperkirakan, jika dilelang, unit seperti ini bisa mencapai harga premium karena statusnya sebagai barang bukti.
Mercedes-Benz sendiri terus merayakan warisan Pagoda melalui restorasi resmi, memastikan ikon ini tetap hidup di era modern.(*)