News
Sosial

Jalani Tes Wawancara, 420 Peserta Bersaing untuk 200 Kursi Relawan Teman Difabel Unhas

MAKASSAR, UNHAS.TV – Setelah dibuka dengan opening ceremony, Pusat Disabilitas (Pusdis) Universitas Hasanuddin (Unhas) kini memasuki tahapan krusial dalam open recruitment relawan "Teman Difabel" melalui sesi wawancara.

Mengusung tema “Inclusive Volunteer Movement: From Campus to All,” kegiatan yang berlangsung pada Selasa (9/9/2025) di Pusat Disabilitas Unhas ini menarik antusiasme tinggi dari para mahasiswa.

Wawancara yang berlangsung selama dua hari, dari 9 hingga 10 September 2025, dengan pembagian 3 sesi per hari, ini diikuti oleh 420 pendaftar.

Namun, dari jumlah itu, panitia hanya akan menerima 200 relawan. Ketua Panitia, Alya Alfitah, menyebut animo peserta sangat besar.

"Sekitar 200 orang yang akan diterima dari daftar yang ikut wawancara sekitar 420 orang," ungkap mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) tersebut.

Salah seorang pewawancara dari Divisi Riset Pusdis, Prof Ardiaty Arief ST MTM PhD mengapresiasi semangat para peserta. Menurutnya, mereka menunjukkan antusiasme tinggi untuk bergabung dan memiliki komitmen kuat.

"Saya melihat tadi yang saya wawancara itu, antusiasmenya tinggi, mereka memiliki semangat yang tinggi untuk bergabung menjadi relawan di pusdis, dan juga mau belajar terkait disabilitas dan inklusi," ujarnya.

"Mereka berkomitmen untuk berkontribusi terhadap hal-hal yang di pusdis maupun yang dibutuhkan oleh teman-teman mahasiswa difabel," kata Prof. Ardiaty.

Setelah melewati tahapan seleksi, para relawan yang terpilih akan menjalani pelatihan dan pembekalan.

Alya Alfitah menjelaskan, para relawan ini akan mendampingi berbagai kegiatan mahasiswa difabel.

"Teman-teman relawan yang setelah melalui tahap mentoring, training, dan pengukuhan akan resmi jadi relawan teman difabel," ujarnya.

"Mereka akan melakukan beberapa kegiatan, seperti mendampingi kegiatan teman-teman difabel, juga ada beberapa program kerja di setiap bulan," jelasnya.

Rasa lega diungkapkan oleh salah satu peserta wawancara, Iin Arini, mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). "Setelah wawancara pastinya lega karena sudah melewati tahapan lain dari oprec relawan teman disabilitas," tuturnya.

(Amina Rahma Ahmad / Unhas.TV)