MOSKOW, UNHAS.TV — Sejarah sebuah bangsa tak hanya dapat diabadikan dalam dokumen resmi dan risalah akademik. Ia juga bisa hidup dalam bait-bait puisi yang menggugah rasa dan imajinasi. Inilah yang coba dibuktikan oleh Ilya Reznik, penyair ternama Rusia, melalui proyek sastranya yang berjudul “Sejarah Negara Rusia dalam Puisi”. Volume kedua dari trilogi tersebut akan segera diterbitkan dalam dua hingga tiga bulan ke depan, sebagaimana diumumkan Reznik dalam konferensi pers di kantor berita TASS (Telegrafnoye agentstvo Sovetskogo Soyuza: Telegraph Agency of the Soviet Union) pada Senin, 12 Mei lalu.
Volume pertama buku ini telah rampung dicetak dan kini beredar di kalangan pembaca Rusia, baik dari komunitas sastra maupun pemerhati sejarah. Sementara itu, volume kedua akan mencakup periode penting dalam sejarah kekaisaran Rusia—yakni masa pemerintahan Kaisar Peter Agung hingga Kaisar Paul I . Menurut pernyataan resmi Reznik, buku ini sedang dalam tahap pencetakan akhir dan menjadi bagian dari proyek trilogi yang disusun dengan bimbingan Olga Klimashevskaya, anggota Akademi Sastra Rusia.
Menyatukan Lirik dan Kronik
Apa yang membuat proyek ini unik bukan hanya karena ia mencoba menafsirkan sejarah dalam bentuk puitis, tetapi juga karena setiap bab dalam buku ini berfokus pada satu tokoh sentral dalam sejarah Rusia. Volume kedua, misalnya, memuat puisi-puisi reflektif dan emosional tentang Peter Agung, seorang tokoh reformis monumental yang membuka jendela Rusia ke dunia Barat dan mendirikan kota St. Petersburg pada awal abad ke-18.
Sebagaimana dikatakan oleh Reznik, “Ada bagian istimewa yang saya beri judul Persembahan untuk Petersburg, sebagai bentuk penghormatan terhadap sang pendiri kota dan simbol peradaban Eropa di tanah Rusia.” Penambahan elemen emosional seperti ini menjadikan volume kedua lebih dari sekadar narasi sejarah—ia menjadi jembatan batin antara masa lalu dan masa kini.