UNHAS.TV - Kanker serviks menjadi ancaman serius bagi kesehatan wanita, sering kali berkembang tanpa menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal.
Hal ini menyebabkan banyak penderita baru menyadari kondisi mereka saat kanker telah memasuki stadium lanjut. Namun, dengan deteksi dini dan pencegahan yang tepat, kanker serviks bisa dicegah.
Meski pada tahap awal sering kali tidak bergejala, beberapa tanda bisa menjadi petunjuk awal adanya kanker serviks.
Perdarahan abnormal di luar siklus menstruasi atau setelah berhubungan seksual, keputihan berbau tidak sedap, nyeri panggul, serta kesulitan buang air kecil merupakan beberapa gejala yang patut diwaspadai.
Konsultan Obstetri, Ginekologi dan Onkologi, dr Irma Savitri Ch. Rasjad SpOG Subsp Onk MKes menjelaskan bahwa ketika pasien mulai mengalami gejala tersebut, kanker serviks umumnya telah berada pada stadium lanjut.
“Keluhan yang sering muncul adalah perdarahan setelah berhubungan seksual, keputihan berbau, dan nyeri panggul," ujarnya.
"Jika sudah seperti ini, kanker biasanya telah mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pencegahan primer dan sekunder,” tambah dokter Irma Savitri.
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang dapat menular melalui kontak seksual.
Faktor risiko lainnya meliputi kebiasaan merokok, sistem imun yang lemah, serta riwayat keluarga dengan kanker serviks.
Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer menunjukkan bahwa sekitar 99% kasus kanker serviks berkaitan dengan infeksi HPV.
Studi lain dari The Lancet Oncology menekankan bahwa vaksinasi HPV dapat secara signifikan mengurangi angka kejadian kanker serviks.
Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa vaksinasi HPV pada wanita sebelum aktif secara seksual dapat mengurangi risiko kanker serviks hingga 90%.
Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan
>> Baca Selanjutnya