Saintek

Jembatan Daratan Purba Penghubung Asia -Afrika yang Mengubah Jalannya Evolusi Manusia.



Para ilmuwan meyakini bahwa jika bukan karena adanya jembatan darat antara Asia dan Afrika yang muncul akibat proses tektonik di dalam Bumi, maka nasib planet ini akan sangat berbeda. Credit: Travel Off Path.
Para ilmuwan meyakini bahwa jika bukan karena adanya jembatan darat antara Asia dan Afrika yang muncul akibat proses tektonik di dalam Bumi, maka nasib planet ini akan sangat berbeda. Credit: Travel Off Path.


Profesor Thorsten Becker dari Jackson School of Geosciences menjelaskan, "Penelitian ini membantu kita memahami mekanisme perubahan Bumi serta hubungan mendalam antara kehidupan dan gerakan lempeng tektonik."

Awal mula cerita ini bermula 50 hingga 60 juta tahun silam, ketika pergeseran sebuah lempeng tektonik di dalam mantel Bumi mendorong keluarnya batuan cair (magma) ke permukaan sekitar 30 juta tahun kemudian. Peristiwa ini memicu serangkaian perubahan besar, di antaranya:

  • Menghilangnya samudra purba Tethys
  • Terpecahnya samudra tersebut menjadi Laut Tengah dan Laut Arab dalam bentuk yang kita kenal sekarang
  • Terbentuknya jembatan darat antara Asia dan Afrika
  • Tertutupnya selat dangkal lebih awal dari perkiraan sebelumnya

Profesor Eivind Straume dari NORCE Research Center, Norwegia, menambahkan bahwa tanpa peristiwa keluarnya magma tersebut, hubungan daratan antara Asia dan Afrika bisa saja tertunda jutaan tahun. "Jika penyatuan dua benua itu terjadi lebih lambat, perjalanan evolusi makhluk hidup, termasuk manusia, mungkin akan sangat berbeda," katanya.

Menariknya, beberapa juta tahun sebelum selat itu benar-benar tertutup, nenek moyang primata—termasuk leluhur manusia—telah berhasil bermigrasi dari Asia ke Afrika. Walaupun kelompok primata ini kemudian punah di wilayah asalnya di Asia, garis keturunan mereka justru berkembang pesat di Afrika.

Ketika akhirnya jembatan darat itu sepenuhnya terbentuk, makhluk-makhluk ini kembali menyeberang ke Asia, menandai fase baru dalam sejarah evolusi.

"Model ini memperlihatkan betapa dalamnya pengaruh proses geologi jangka panjang terhadap jalur evolusi kehidupan di planet ini," tegas Profesor Straume.

Dengan demikian, kisah tentang jembatan purba ini bukan hanya sekadar sejarah geologi. Ia adalah cerita tentang betapa eratnya kaitan antara denyut dalam perut Bumi dan arah perjalanan kehidupan, termasuk perjalanan panjang manusia menuju masa kini.(*)