Budaya
News
Sulsel

Jendela Dunia Literasi 2025, Pemkot Makassar Dorong Semangat Literasi di Masyarakat

MAKASSAR, UNHAS.TV - Beragam kegiatan edukatif kembali memeriahkan agenda tahunan Jendela Dunia Literasi 2025 yang resmi dibuka di Benteng Rotterdam, Makassar, pada Jumat (2/5/2025) malam.

Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye literasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.

Event ini diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan Kota Makassar bekerja sama dengan Pemerintah Kota. Kegiatan ini berlangsung hingga Minggu, 4 Mei 2025.

Berbagai program menarik seperti perpustakaan keliling, donor darah, cek kesehatan gratis, hingga talkshow inspiratif digelar sebagai upaya membumikan budaya literasi di tengah masyarakat kota.

Mengusung tema "Learning to be Success, Literacy to be a Good People", Jendela Dunia Literasi 2025 dirancang sebagai ruang kreasi dan edukasi bagi generasi muda Makassar.

Acara ini tak hanya memfasilitasi pertukaran ide, tetapi juga menjadi panggung penguatan nilai-nilai literasi sebagai fondasi pembangunan bangsa.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin hadir membuka kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya literasi sebagai modal utama dalam memajukan bangsa.

Ia berharap kegiatan ini bisa mendorong masyarakat Makassar lebih dekat dengan ilmu pengetahuan dan terbiasa membaca sebagai dasar penguasaan informasi.


"Harapan kita, anak-anak dan masyarakat Makassar lebih mau mengeksplorasi pengetahuan, karena membaca adalah modal dasar untuk menguasai dunia," ujarnya saat diwawancarai seusai pembukaan acara.

Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Andi Pattiware B. Djemma, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025, yang dirayakan tiap 2 Mei.

Oleh karena itu, banyak kegiatan bertema pendidikan yang turut diselenggarakan, seperti kuis rangking satu, edukasi dari Dinas Pemadam Kebakaran, hingga lomba cerdas cermat.

"Di hari terakhir nanti akan ada dongeng literasi, karena mendongeng juga bagian penting dari peningkatan budaya baca, terutama untuk anak-anak," kata Andi Pattiware.

Kegiatan ini terbuka untuk umum dan menyasar berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Selain edukasi, panitia juga menghadirkan hiburan agar literasi tidak terasa kaku dan membosankan.

Kompetisi kreatif seperti lomba mewarnai, talkshow tokoh inspiratif, hingga perpustakaan keliling juga menarik perhatian pengunjung.

Kehadiran berbagai stan edukatif memperkuat pesan bahwa literasi adalah hal yang menyenangkan dan bisa diakses oleh siapa saja.

Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, Jendela Dunia Literasi 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam mendorong budaya baca di Kota Makassar.

Kegiatan ini pun menjadi bukti bahwa literasi bukan sekadar kegiatan membaca, tetapi gerakan kolektif membangun peradaban.

(Zahra Tsabitha Sucheng / Rahmatia Ardi / Unhas.TV)