Pendidikan

Jusuf Kalla di Unhas: Premanisme Marak karena Lapangan Pekerjaan Sedikit

MAKASSAR, UNHAS.TV - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menegaskan alumni baru perguruan tinggi menghadapi dua tantangan besar usai menamatkan pendidikannya di universitas. Tantangan tersebut adalah mencari pekerjaan atau yang kedua adalah membuka lapangan pekerjaan baru.

"Saat ini cari kerjaan susah. Maka alternatif utama adalah menciptakan pekerjaan. Jadi wirausaha, menjadi pengusaha kecil, mengembangkan pertanian, perkebunan, dan macam macam," kata JK usai memberikan Orasi Ilmiah di acara Wisuda Universitas Hasanuddin (Unhas) periode Juni Tahun Akademik 2024/2025 di Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Selasa (3/6/2/2025).

Alumnus Fakultas Ekonomi Unhas tersebut juga mengusulkan kepada alumni perguruan tinggi untuk kembali ke desa dan membangun desa tersebut. Alumni, kata Jusuf Kalla, jangan semua berkumpul di kota karena situasinya sedang susah. "Sekolahnya baik, dunia nyatanya susah," ujar JK.

Jusuf Kalla juga menyinggung hubungan antara pengangguran dan maraknya premanisme. Menurut JK, maraknya premanisme karena tidak adanya pekerjaan. "Kenapa jadi preman karena hampir semua karena tidak ada pekerjaan, menganggur, tapi tetap ingin hidup, sehingga banyak yang memilih jalan pintas jadi preman," papar mantan Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas itu.

Karena itu, lanjut JK, premanisme sebaiknya tidak menggunakan pendekatan hukuman tetapi juga mencari akar dari masalah tersebut, terutama hubungannya dengan penyediaan lapangan kerja yang cukup.

Wisuda program doktor, spesialis, magister, profesi, dan sarjana periode Juni tahun akademik 2024/2025 yang dilaksanakan oleh Unhas diikuti oleh 877 wisudawan. Mereka terbagi menjadi 299 laki laki dan 578 perempuan. 

Jumlah lulusan pada setiap jenjang yakni 533 wisudawan program sarjana, 90 wisudawan program profesi, 170 wisudawan program magister, 33 wisudawan program doktor, dan 31 wisudawan program spesialis (Sp1).(*)