News

Kepala BPOM Datang, Unhas Perkenalkan Obat Kuat Sanrego

MAKASSAR, UNHAS.TV - Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc menyebutkan memiliki banyak peneliti yang berfokus pada bahan pangan dan obat-obatan.

Penelitian yang dikembangkan peneliti itu tentu sangat berguna jika dikembangkan dan dikerjasamakan dengan berbagai pihak, terutama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Prof Jamaluddin menegaskan hal itu saat memberi sambutan pada acara kuliah pakar bertema "Riset Inovasi Menuju World Clas University" di Baruga Prof Dr Baharuddin Lopa SH, Fakultas Hukum, Unhas, Senin (23/12/2024). Kuliah pakar menghadirkan Kepala BPOM Prof dr Taruna Ikrar MBiomed Phd.

Salah satu penelitian yang dimiliki Unhas yakni obat kuat Sanrego dari bahan alami, pohon Sanrego (Lunasia Amara Branco). Produk ini diawali dari penelitian Prof Muchsin Darise.

"Masak sih negara besar ini, 270 juta penduduknya tetapi masih harus mengimpor bahan obat 94 persen," kata Prof Jamaluddin yang sebelumnya memuji Prof Taruna sebagai putra Bugis Makassar yang memiliki sifat macca na malempu, warani na magetteng (cerdas nan jujur, berani nan teguh.

"Ada semua sama beliau. Oh ya, juga magaretta (ganteng)," ujar Prof Jamaluddin.

Prof Jamaluddin berharap, kerja sama lebih lanjut antara Unhas dan BPOM akan diteruskan ke tahap yang lebih jauh. Menanggappi hal itu, Prof Taruna menyatakan siap bekerja sama.

"Sanrego, itu hal baru yang perlu dikembangkan dan BPOM sangat punya minat dengan riset dan pengembangan," katanya.

Sejak memimpin BPOM, Prof Taruna mengungapkan, telah mengembangkan satu model kolaborasi yang menggabungan kepentingan ABG: Academia, Business, Government. Model ini, menurutnya, dipuji oleh Presiden Prabowo, sehingga kerja sama BPOM dengan perguruan tinggi, khususnya Unhas, akan berdampak pada kepentingan rakyat.

"Model ini sudah saya paparkan di Arab Saudi dan Indonesia jadi negara pertama yang menerapkan model itu," kata Prof Taruna saat membawakan ceramah berjudul Research and Innovation in the Field pf Food and Drug Towards World Class University.

Prof Taruna Ikrar merupakan alumnus SMA Negeri 1 Makassar yang kemudian melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran Unhas dan tamat 1994. Lalu meraih gelar dokter pada tahun 1997.

Setelah itu ia menempuh pendidikan strata magister di Universitas Indonesia pada 2003. Ia meraih gelar PhD dari Niigata University of Pharmacy and Applied Life Science, Jepang, pada pada 2008.(*)