Nasional

Korban Pesantren yang Ambruk Bertambah Jadi 3 Orang, Pengasuh: Ini Takdir

SIDOARJO, UNHAS.TV - Korban bangunan mushalla yang ambruk di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi tiga orang dari sebelumnya satu orang. 

Dua santri tersebut meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit. Pihak rumah sakit dan SAR Surabaya tidak menjelaskan secara rinci nama-nama dua santri itu.

BACA JUGA: 

Musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Ambruk: Satu Santri Tewas, Puluhan Luka Berat


Hingga kini, tim SAR masih terus melakukan pencarian korban yang tertimpa bangunan yang ambruk. Mereka berharap pencarian ini sembari menyingkirkan reruntuhan itu bisa mencegah korban tambahan. Pencarian sempat terhenti setelah sempat terdengar beton bangunan terlihat kembali bergetar.

Bangunan musala tiga lantai yang masih dalam tahap penyelesaian itu ambruk saat ratusan santri sedang melaksanakan salat Asar berjamaah, Senin kemarin. Hingga kini diyakini masih ada 38 santri yang berada di bawah reruntuhan itu.

Kepala SAR Surabaya, Nanang Sigit, menyebutkan tim pencari seringkali mendengar suara santri yang menangis dan berteriak meminta pertolongan. "Pertolongan terus kita lakukan tetapi dengan hati-hati karena kondisi bangunan runtuh itu sangat tidak stabil. Jangan sampai ketika kami memindahkan beton, tiba-tiba beton lain jatuh dan makin menimpa korban yang terperangkap," ujarnya.

Pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, KH Abdus Salam Mujib, memohon maaf kepada korban dan keluarga korban atas bencana itu.

"Ini takdir Allah. Semoga Allah menggantikan dengan yang terbaik," katanya.(*)