UNHAS.TV - Ada satu momen yang mengubah jalannya pertandingan di Stadion Olimpic Lluis Companys, Minggu (28/9/2025) malam. Lamine Yamal, remaja ajaib Barcelona yang baru menginjak usia 17 tahun, masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-58.
Sentuhan pertamanya sederhana, menggiring bola masuk ke kotak penalti Real Sociedad, mengangkat bola, dan di sana Robert Lewandowski sudah menunggu.
Sundulan penyerang Polandia itu menembus gawang lawan. Barcelona pun berbalik unggul 2-1 dari tertinggal 1-0. Dan dengan kemenangan itu, mereka kembali memuncaki klasemen La Liga.
Kemenangan ini tidak datang mudah. Justru Barcelona sempat tertekan ketika tim tamu mengejutkan lewat gol Alvaro Odriozola di menit ke-31.
Berawal dari serangan balik cepat, umpan Ander Barrenetxea dituntaskan Odriozola dengan tenang. Sorak suporter Sociedad yang memenuhi tribun tandang seakan menjadi tamparan keras bagi pasukan Hansi Flick.
Namun, Barca merespons. Tepat sebelum turun minum, Marcus Rashford, pemain anyar yang musim ini merumput di Catalan, mengirimkan sepak pojok matang.
Jules Kounde melompat tinggi dan menyundul bola, membuat kedudukan imbang 1-1. Gol itu menjaga asa Blaugrana sebelum akhirnya Lewandowski memastikan tiga poin krusial.
Bagi Lewandowski, gol ini bukan hanya tentang angka di papan skor. Pada usia 37 tahun, ia membuktikan dirinya masih menjadi tumpuan.
“Saya selalu percaya insting striker. Lamine membuat segalanya lebih mudah,” katanya usai pertandingan.
Kemenangan Barcelona ini membuat puncak klasemen kembali bergeser. Real Madrid yang kalah 2-5 dari Atletico Madrid tergeser ke posisi kedua.
Namun, persaingan tidak berhenti di situ. Di laga lain, Elche merangsek ke empat besar setelah bek John Donald mencetak gol kemenangan 2-1 atas Celta Vigo.
Sevilla juga meraih hasil dramatis. Akor Adams mencetak gol di menit ke-87 untuk menaklukkan Rayo Vallecano yang harus bermain dengan 10 orang.
Sementara itu, Real Betis menjaga konsistensi dengan kemenangan 2-0 atas Osasuna. Kombinasi hasil-hasil tersebut menjadikan persaingan papan atas LaLiga semakin ketat dan tidak lagi hanya milik Barcelona atau Real Madrid.
Lebih dari Sekadar Tiga Poin
Hasil ini bukan kemenangan biasa. Barcelona kini resmi memimpin klasemen LaLiga, melampaui Real Madrid yang terpeleset di derby Madrid.
Bagi para pemain dan fans Barca, ini adalah pernyataan bahwa Blaugrana siap bersaing hingga akhir musim.
Kounde membuktikan ketangguhannya di lini belakang sekaligus kontribusi penting dalam serangan.
Lewandowski kembali menunjukkan kualitas sebagai penentu hasil, sementara kembalinya Lamine Yamal menghadirkan dimensi baru dalam permainan tim.
Atmosfer di ruang ganti Barcelona selepas laga terasa penuh percaya diri. Bagi Hansi Flick dan staf kepelatihannya, kemenangan ini menjadi bukti bahwa kombinasi pemain senior dan darah muda mampu menghadirkan hasil konkret.
Musim masih panjang, dan persaingan di papan atas akan terus ketat. Namun bagi Barcelona, malam di Estadi Olímpic Lluís Companys ini mungkin akan dikenang sebagai titik balik.
Malam ketika mereka bukan hanya memenangkan laga, tetapi juga merebut kembali status sebagai penguasa sementara LaLiga.
Milan Geser Napoli di Italia
Ketegangan juga terasa di Serie A. Napoli, juara bertahan, harus menyerah 1-2 dari AC Milan meski lawannya bermain dengan 10 orang.
Christian Pulisic tampil sebagai bintang: satu assist untuk Alexis Saelemaekers dan satu gol pribadinya cukup untuk mengantar Milan merebut puncak klasemen.
Roma juga tidak tinggal diam. Kemenangan 2-0 atas Verona membuat pasukan Serigala Ibukota menempel ketat di posisi kedua.
Sementara Sassuolo menghidupkan asa bertahan di Serie A setelah menang 3-1 atas Udinese.
Drama tersaji pula di Lecce, yang mencetak gol penyeimbang di menit 94 untuk memaksa Bologna berbagi angka. (*)