Mahasiswa

Mahasiswa FKM Unhas Ajak Warga Jeneponto Olah Sampah Jadi Ecobrick, Dukung Pembangunan Berkelanjutan

OK

JENEPONTO,UNHAS.TV – Mahasiswa Posko 32 Praktik Belajar Lapangan (PBL) III Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) tengah gencar menggalakkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah plastik berkelanjutan. Inisiatif ini diwujudkan melalui intervensi fisik dan non-fisik berupa Ecobrick, sebuah solusi inovatif pengolahan sampah plastik yang ramah lingkungan.

Pada 24 Juni 2025, tim PBL III FKM Unhas melaksanakan evaluasi menyeluruh terhadap program Ecobrick yang telah mereka gulirkan sejak Januari 2025 di Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Evaluasi ini melibatkan partisipasi aktif Pemerintah Kelurahan dan masyarakat setempat, guna mengukur efektivitas program dan dampaknya terhadap perubahan perilaku warga.

Strategi Komprehensif: Dari Banner Edukasi hingga Demonstrasi Langsung

Untuk mencapai tujuan peningkatan kesadaran, Posko 32 PBL III Unhas merancang dua jenis intervensi utama:

  • Intervensi Fisik: Tim memasang banner edukatif tentang pengelolaan sampah dengan metode Ecobrick di dua lokasi strategis: samping Masjid Lingkungan Balandangan dan depan Kantor Kelurahan Tonrokassi Timur. Pemasangan banner ini dilakukan setelah berkoordinasi dan mendapat izin resmi dari pihak kelurahan, menjadikannya media visual pasif yang terus-menerus mengedukasi masyarakat.
  • Intervensi Non-Fisik: Pada 30 Januari 2025, tim menggelar edukasi dan demonstrasi pembuatan Ecobrick yang diikuti oleh 16 partisipan dari unsur pemerintah dan kepala lingkungan. Kegiatan ini didahului dengan pre-test, dilanjutkan dengan penyuluhan mendalam, dan diakhiri dengan demonstrasi langsung pembuatan Ecobrick. Tujuannya jelas, untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan aktif masyarakat dalam mengelola sampah plastik.
Salah satu anggota tim Posko 32 PBL III FKM Unhas (kiri) sedang melakukan pendataan atau wawancara sebagai bagian dari evaluasi program Ecobrick. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik berkelanjutan di Kelurahan Tonrokassi Timur, Jeneponto. Kredit: FKM Unhas.
Salah satu anggota tim Posko 32 PBL III FKM Unhas (kiri) sedang melakukan pendataan atau wawancara sebagai bagian dari evaluasi program Ecobrick. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik berkelanjutan di Kelurahan Tonrokassi Timur, Jeneponto. Kredit: FKM Unhas.

Dampak Positif dan Harapan Keberlanjutan

Hasil evaluasi menunjukkan sinyal positif. Mayoritas masyarakat di Kelurahan Tonrokassi Timur kini telah memahami konsep dasar Ecobrick serta pentingnya memilah dan mengelola sampah plastik. Lebih lanjut, para kepala lingkungan yang telah mendapatkan pelatihan mulai menyebarluaskan pengetahuan ini kepada warganya, menandakan dampak awal yang signifikan terhadap penyebaran informasi di tingkat lokal.

Evaluasi ini menjadi momen krusial bagi tim PBL III untuk merefleksikan efektivitas intervensi yang telah dilakukan. Ini juga menjadi pijakan dalam menyusun strategi keberlanjutan program di masa mendatang. Inisiatif Ecobrick ini selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Posko 32 PBL III FKM Unhas, yang beranggotakan enam mahasiswa lintas departemen dan didampingi oleh Dosen Supervisor Rismayanti, SKM., MKM., berharap program ini dapat menjadi titik awal perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Lebih dari itu, mereka juga berambisi untuk mendorong terbentuknya komunitas peduli lingkungan yang mandiri dan berkelanjutan di Kelurahan Tonrokassi Timur.(*)