MAKASSAR, UNHAS.TV - Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) kembali menggelar Program Bina Desa Mahasiswa Batch I Tahun 2025. Pada kesempatan ini, kegiatan dilaksanakan di UPT SPF SD Inpres Bira 1 yang berlokasi di Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar. Program Bina Desa ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat dari mahasiswa FKM Unhas yang berkomitmen untuk memberikan dampak nyata kepada masyarakat dan juga perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Program bertemakan "NutriCare: Edukasi dan Pengukuran Status Gizi" ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar tentang pola hidup sehat serta mengetahui klasifikasi status gizi mereka. Tim pelaksana terdiri dari enam mahasiswa, yaitu A. Khusnul Nadira, Cantika Gaffar, Ichi Delfita Sari Putri Bahar, Naurah Wildani, Nur Mauliridina Jafni, dan Syafiqah Aufa Nailah, dengan bimbingan dosen Dr. Ria Rezeki Sudarmin, S.KM., M.Kes., Dr. Nurul Syahriani Salahuddin, S.KM., M.Kes., Irmayanti, S.Gz., M.P.H., Dr. Hasan Basri, S.KM., dan Ryryn Suryaman Prana Putra, S.KM., M.Kes.
Kegiatan ini berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being). SDG 3 bertujuan untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Melalui edukasi gizi seimbang, pengukuran status gizi, serta promosi pola hidup sehat, kegiatan ini mendukung peningkatan literasi kesehatan anak usia sekolah, deteksi dini risiko malnutrisi, dan pencegahan penyakit tidak menular di masa depan.
SDG 3 (Good Health and Well-being) sangat penting untuk anak usia sekolah karena masa ini adalah periode kritis untuk pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan pembentukan kebiasaan hidup sehat yang akan berlanjut hingga dewasa. Dengan memastikan status gizi yang baik dan literasi kesehatan sejak dini, anak-anak dapat mencapai potensi optimal mereka, baik dalam prestasi akademik maupun kualitas hidup. Selain itu, upaya promotif dan preventif seperti edukasi gizi dan pengukuran status kesehatan membantu mendeteksi masalah gizi sejak dini, mencegah penyakit tidak menular di masa depan, dan mendukung terciptanya generasi yang sehat dan produktif.