.webp)
SEMINAR PROGRAM. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin melaksanakan Seminar Program Kerja di Aula Kantor Desa Pattalassang, Kecamatan Sinjai Timur, Rabu (16/7/2025). (dok unhas.tv)
Sebagai penguatan identitas digital UMKM, mahasiswa juga membuat web katalog UMKM yang memungkinkan pelaku usaha lokal memasarkan produknya secara online.
Hal ini kemudian diperkuat dengan program branding UMKM melalui platform Instagram, khususnya ditujukan untuk pelaku usaha kue.
Melalui pelatihan dan pendampingan media sosial, pelaku UMKM diajarkan membuat konten promosi yang menarik, memperluas jangkauan pasar, dan membangun kepercayaan konsumen digital.
Tak hanya itu, mahasiswa juga menggelar pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang menyasar ibu-ibu PKK sebagai bentuk pemberdayaan perempuan melalui keterampilan pengelolaan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi.
Kemudian, pelatihan pembuatan ecoenzim dari limbah sayur dan buah juga dilaksanakan untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan dan meningkatkan keterampilan warga dalam memanfaatkan limbah dapur.
Selain sektor lingkungan dan UMKM, tim KKN turut menyusun peta administrasi desa sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan desa yang lebih terstruktur dan informatif.
Peta ini dirancang untuk membantu perangkat desa dalam pengambilan keputusan, serta dapat diakses oleh masyarakat umum sebagai bentuk keterbukaan informasi.
Salah satu program yang juga menarik perhatian adalah upaya peningkatan daya tarik usaha peternakan (farm) di Desa Pattalassang, yang dikenal memiliki populasi sapi cukup tinggi.
Program ini dirancang untuk membantu pemilik peternakan dalam menata ulang tampilan usaha dan mengenalkannya melalui media digital sehingga dapat menjangkau pasar lebih luas.
Seminar ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif, di mana para tokoh masyarakat memberikan masukan dan dukungan terhadap implementasi program-program yang disampaikan.
Kolaborasi yang terbentuk antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat membuka jalan bagi pengembangan desa secara berkelanjutan, baik dari aspek ekonomi, digitalisasi, hingga pelestarian lingkungan.
(Rahmatia Ardi / Unhas.TV)