Mahasiswa

Mahasiswa KKN Unhas Gelar Demonstrasi dan Serahkan Alat Ukur pH Tanah untuk Warga Desa Somba Palioi

BULUKUMBA, UNHAS.TV - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin menggelar kegiatan edukatif bertajuk “SAPA TANAH: Demonstrasi dan Pemberian Alat Pengukur pH Tanah” di Desa Somba Palioi, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.

Program yang digelar, Kamis (23/7/2025) ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat desa terhadap pentingnya pH tanah dalam menunjang produktivitas pertanian dan ketahanan pangan lokal.

Kegiatan berlangsung di Kantor Desa Somba Palioi dan dihadiri oleh Kepala Desa Hj. Andi Sukayati, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta warga setempat yang sebagian besar merupakan petani.

Mahasiswa memberikan penyuluhan tentang pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan tanaman dan bagaimana kondisi tanah yang tidak sesuai dapat menghambat hasil panen.

Umi Reskiyah Ramadhani, mahasiswa KKN yang memimpin kegiatan ini, menjelaskan bahwa edukasi ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk menguatkan praktik pertanian berkelanjutan di desa.

“Dengan memahami pH tanah, petani bisa menyesuaikan jenis tanaman atau pupuk yang digunakan sehingga hasil panen lebih optimal,” jelasnya.

Selain sosialisasi di ruang pertemuan, mahasiswa juga menggelar demonstrasi lapangan langsung di lahan pertanian milik warga.

Mereka menunjukkan cara kerja alat ukur digital pH tanah, mulai dari proses kalibrasi, penancapan alat, hingga membaca angka hasil pengukuran.

Demonstrasi ini mendapat antusiasme tinggi dari warga karena aplikasinya yang mudah dan hasilnya yang cepat diketahui.



Mahasiswa KKN Tematik Unhas Gelombang 114 menyerahkan alat ukur pH tanah kepada Kepala Desa Somba Palioi Hj Andi Sukayati, Kamis (24/7/2025). (dok kkn unhas)


Sebagai tindak lanjut, mahasiswa menyerahkan alat ukur pH tanah kepada pemerintah desa. Harapannya, alat tersebut dapat digunakan bersama oleh warga untuk memantau kondisi tanah secara berkala.

"Alat yang kami serahkan ini bisa dipakai untuk mengukur pH tanah, sehingga masyarakat bisa tahu kadar keasaman lahan yang akan mereka tanami. Jadi bisa memilih tanaman yang tepat atau juga mengontrol kondisi tanahnya," kata mahasiswa KKN Unhas Umi Reskiyah Ramadhani.

Dukungan alat ini dianggap sebagai langkah kecil namun berdampak signifikan dalam meningkatkan efisiensi pertanian desa.

Kepala Desa Hj. Andi Sukayati menyampaikan apresiasinya atas inisiatif para mahasiswa. Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat bagi petani di desanya yang sebagian besar masih mengandalkan metode tradisional dalam bertani.

“Program SAPA TANAH ini sangat membuka wawasan warga. Kami berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang telah membagikan pengetahuan dan alat yang bisa langsung kami gunakan. Ini akan sangat membantu kami dalam merawat tanah dan menyiapkan pangan yang lebih baik,” ungkapnya.

Melalui program ini, mahasiswa KKN Unhas berharap dapat mendorong terwujudnya pertanian sehat, keluarga sehat, dan masyarakat desa yang semakin mandiri dalam menjaga ketahanan pangan serta mencegah stunting dari hulu. (*)