MAKASSAR, UNHAS.TV - Seminar bertajuk “Sharia Economy X Digital Era” yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) FOSEI Universitas Hasanuddin menjadi penutup rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah Hasanuddin ke-10 tahun 2025.
Acara yang digelar di Baruga Andi Pangerang Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, pada Jumat, 18 Juli 2025, ini menghadirkan pembicara utama Imam Muda asal Amerika Serikat, Rasul Amin.
Seminar yang bertema "Ketahanan dari Berbagai Sektor Melalui Transformasi Teknologi untuk Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi Islam yang Inklusif dan Berkelanjutan," ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi dan komunitas ekonomi syariah di Indonesia Timur.
Kegiatan ini bertujuan mendorong generasi muda agar lebih aktif dalam membangun ekonomi Islam dengan memanfaatkan teknologi digital dan media sosial.
Rasul Amin, seorang imam muda yang telah berdakwah di Amerika selama lebih dari tiga tahun, dikenal juga sebagai pendiri akun dakwah populer @sempetinngaji_ dan co-owner Bangsawan Travel.
Dalam paparannya, ia mengajak para peserta untuk tidak ragu menampilkan diri dan berbagi nilai-nilai Islami melalui platform digital.
“Saya mengajak teman-teman yang hadir untuk ikut aktif di sosial media, apa pun platform yang dimiliki. Tampil, sampaikan," ujarnya dalam sesi wawancaranya.
"Karena di era sekarang ini bukan lagi siapa yang paling pintar atau paling kompeten, tetapi siapa yang paling percaya diri tampil, itu yang akan mendapatkan banyak kesempatan,” ujar Rasul Amin.
Selain Rasul Amin, seminar ini juga menghadirkan pembicara inspiratif lainnya, yakni Yuke Fatihaturrahmah dari Kantor Perwakilan LSP III yang membahas peran edukasi dalam ekonomi syariah, serta Ririn Syaputri, pendiri komunitas Penuh Insight Women sekaligus social media specialist Xilau Eyewear Indonesia.
Ririn mengangkat pentingnya strategi komunikasi digital dalam mempromosikan produk-produk halal dan syariah yang kreatif dan adaptif terhadap tren pasar.
Melalui pendekatan tematik yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan era digital, para pembicara menyampaikan pesan bahwa generasi muda harus mampu menjadi penggerak perubahan ekonomi yang tidak hanya kompeten secara spiritual dan etis, tetapi juga cakap dalam menggunakan teknologi untuk tujuan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Kegiatan ini juga menjadi closing ceremony dari seluruh rangkaian Festival Ekonomi Syariah Hasanuddin ke-10 serta Temu Ilmiah Regional (Temilreg) XIII yang telah berlangsung sejak 15 Juli 2025.
Selama empat hari, berbagai kegiatan seperti bazar produk halal, lomba esai ekonomi Islam, pelatihan digital marketing syariah, dan diskusi panel telah digelar untuk memperkaya wawasan peserta terhadap perkembangan ekonomi Islam kontemporer.
Seminar “Sharia Economy X Digital Era” bukan hanya menjadi forum ilmiah, tetapi juga menjadi ruang inspiratif yang memantik semangat para peserta untuk terus belajar, berbagi, dan berkontribusi aktif dalam mengembangkan sistem ekonomi syariah yang inklusif, adaptif, dan menjawab tantangan zaman.
Universitas Hasanuddin, melalui FOSEI dan dukungan civitas akademika, menunjukkan komitmennya untuk menjadi pusat pengembangan pemikiran ekonomi Islam di kawasan timur Indonesia.
(Zahra Tsabita Sucheng / AM Syafrizal / Unhas.TV)