Kesehatan
Sport

Main Game Seharian, Tendon Kalian Bisa Teriak Kesakitan!




Ketua Prodi Profesi Fisioterapi Fakultas Keperawatan Unhas Irianto SFt Physio MKes


Solusi paling sederhana? Beristirahat. Namun, Physio Anto mengakui bahwa ini justru yang paling sering diabaikan.

“Ambil jeda tiap satu jam. Lakukan peregangan ringan. Itu bisa membantu tendon tetap lentur dan tidak tegang,” sarannya.

Ia juga menganjurkan penggunaan kursi dan meja yang mendukung postur ergonomis. Punggung harus tegak, bahu rileks, kaki menapak lantai.

Menurutnya, edukasi soal postur tubuh seharusnya tidak hanya menyasar pekerja kantoran atau atlet, tetapi juga komunitas gamer yang kini jumlahnya kian masif.

Dengan semakin majunya dunia e-sports dan maraknya turnamen game daring, profesi gamer kini bukan lagi sekadar hobi.

Namun, kesadaran akan risiko kesehatan belum sepenuhnya tumbuh seiring popularitasnya. Cedera tendon yang tampak sepele justru bisa memaksa gamer berhenti di tengah jalan jika dibiarkan.

“Kalau tendon sudah rusak, butuh waktu lama untuk pulih. Bisa berminggu-minggu, bahkan bulan,” ujar Physio Anto menekankan.

Ia berharap, pemahaman soal risiko ini tidak dianggap sepele. Sebab, kesehatan tubuh adalah modal utama, tak hanya bagi atlet, tapi juga gamer yang ingin bertahan lama di arena kompetisi digital.

“Main game boleh saja. Tapi jangan sampai tendonmu berteriak minta tolong.”

(Venny Septiani Semuel / Unhas.TV)