Nasional

Mutasi Jabatan di Lingkungan Polri, Irjen Ramdani Jabat Dankor Brimob dan 4 Kapolda Baru

JAKARTA, UNHAS.TV - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan mutasi besar-besaran di kalangan perwira tinggi dan menengah Polri. 

Mutasi ini tertuang dalam dua surat telegram, yaitu Nomor ST/2134/IX/KEP./2025 tanggal 19 September 2025 dan ST/2192/IX/KEP./2025 tanggal 24 September 2025, yang melibatkan total 60 personel Polri. Tujuannya adalah penyegaran organisasi, pengembangan karier, dan optimalisasi kinerja institusi.

Salah satu sorotan utama adalah pergantian pimpinan Korps Brimob Polri. Irjen Pol Ramdani, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Timur, kini ditunjuk sebagai Komandan Korps Brimob (Dankor Brimob), menggantikan posisi sebelumnya. 

Selain itu, mutasi ini juga melahirkan empat Kapolda baru, yaitu Irjen Pol Rudi Setiawan sebagai Kapolda Jawa Barat (sebelumnya Direktur Reserse Kriminal Umum Bareskrim Polri);

Irjen Pol Herry Heryawan sebagai Kapolda Riau (sebelumnya Wakapolda Sumatera Utara), Brigjen Pol Eko Hadi Santoso sebagai Kapolda Maluku Utara (sebelumnya Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri);

Brigjen Pol Nurul Azizah sebagai Kapolda Papua Pegunungan (sebelumnya Direktur Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Perlindungan Perempuan serta Anak Bareskrim Polri).

Mutasi ini juga mencakup pergantian di posisi strategis lainnya, seperti Kepala Bagian Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri yang digantikan oleh Brigjen Pol Ferdy Sambo (bukan yang terkenal sebelumnya, melainkan perwira dengan nama serupa yang memiliki rekam jejak di bidang intelijen).

Selain itu, ada promosi bagi 17 perwira tinggi yang "pecah bintang" menjadi Inspektur Jenderal (Irjen), termasuk Komjen Pol Karyoto yang naik pangkat dan menjadi besan dari politisi Dedi Mulyadi.

Menurut Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mutasi ini merupakan bagian dari dinamika organisasi Polri untuk memastikan adaptasi terhadap tantangan keamanan nasional yang semakin kompleks, termasuk isu narkoba, terorisme, dan kejahatan siber. 

>> Baca Selanjutnya