MAKASSAR, UNHAS.TV - Nadir memutuskan menjadi pengemudi ojek online (ojol) sejak 2018 setelah melihat pekerjaan ini memiliki keleluasan waktu kerja. Pria asal Kabupaten Enrekang ini sebelumnya pernah bekerja di dunia perhotelan
"Saya merantau ke Makassar 10 tahun lalu. Sempat bekerja di hotel, tapi setelah melihat jadi ojol bisa punya banyak waktu luang, saya memutuskan alih profesi," katanya saat ditemui di depan Halte B, depan gerbang Fakultas Kehutanan Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis (9/10/2025) pagi.
Sebagai ojol yang sering beroperasi di Kampus Tamalanrea, ia bisa mengantar penumpang atau menjemput makanan yang dipesan pelanggan. "“Kadang saya ambil orderan di luar kampus dan sekitar kampus. Intinya, ke mana orderan mengarahkan saya, saya ambil," tutur Nadir.
Ia mulai menjadi pengemudi ojol Grab sejak 2018. Ia bertahan di pekerjaan itu karena waktunya fleksibel dan yang membuatnya senang di profesi itu karena tidak menunggu waktu lama untuk mendapat pesanan.
Bekerja di lingkungan Kampus Unhas ternyata memiliki keistimewaan tersendiri bagi Nadir. Menurutnya, orderan yang diterima biasanya jarak dekat dan suasana di kampus terasa lebih aman. Banyak mahasiswa menggunakan jasanya, namun bukan berarti tanpa tantangan.
"Kalau dapat tip, saya sangat bersyukur. Tidak semua orang bisa memberikan. Tapi, itu sudah cukup buat tambahan biaya bahan bakar. Saya juga pernah menemukan pelanggan yang suka tipu-tipu. Pesan makanan mahal-mahal, tapi pas diantar ke lokasi orangnya tidak ada," tutur warga Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar.
Nadir juga menyampaikan pesannya kepada mahasiswa atau pelanggan lain yang menggunakan jasa ojek online agar lebih memahami situasi sebagai pengemudi ojol.
"Mahasiswa atau pelajar, jangan kasih buru-buru. Kita juga punya waktu tertentu. Kadang arah penjemputan berbeda-beda, belum selesai satu orderan sudah masuk lagi orderan lain. Belum lagi kalau suasana kampus macet,” ungkapnya.
Bagi Nadir, menjadi pengemudi ojol bukan hanya soal mencari nafkah, tapi juga tentang ketekunan, kesabaran, dan kemampuan mengatur waktu. "Kalau merasa cukup, ya istirahat. Kalau mau lanjut ya lanjut lagi. Semua tergantung diri kita,” tutupnya.(*)
Berita ini ditulis oleh Risnawati Suardi dan Nitrawana, mahasiswa Prodi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar angkatan 2022. Keduanya peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang ditempatkan di Unhas TV.