Budaya

Nurhayati Rahman dalam Kesunyian La Galigo



Roger Tol, seorang pakar manuskrip dari Perpustakaan KITLV Leiden, pernah memuji dedikasi Nurhayati dalam merawat dan meneliti naskah-naskah La Galigo, menyebutnya sebagai "penjaga warisan budaya Bugis yang tak tergantikan."

Makoto Ito, seorang ahli kajian Asia Tenggara dari Jepang, juga mengakui betapa pentingnya kerja Nurhayati dalam membuka akses akademik terhadap teks-teks La Galigo, memungkinkan dunia untuk lebih memahami kekayaan sastra Bugis. Para peneliti lain, baik dari dalam maupun luar negeri, mengakui bahwa tanpa upaya Nurhayati, banyak bagian dari La Galigo mungkin akan tetap tersembunyi dari perhatian dunia.

Nurhayati Rahman sendiri pernah berkata, "Melestarikan La Galigo bukan hanya tentang menjaga teks kuno, tetapi menjaga jati diri, sejarah, dan nilai-nilai yang diwariskan oleh leluhur kita. Jika kita melupakannya, kita kehilangan sebagian dari siapa kita sebenarnya."

Tapi, seperti banyak pekerjaan besar lainnya, kerja Nurhayati Rahman seringkali tak terlihat. Ia tidak mencari panggung, tidak mencari tepuk tangan. Ia hanya melakukan apa yang ia yakini penting: menjaga ingatan, merawat warisan, dan memastikan bahwa suara-suara dari masa lalu tidak hilang ditelan zaman.

Dalam dunia yang semakin cepat, di mana segala sesuatu diukur dengan popularitas dan viralitas, sosok seperti Nurhayati Rahman mengingatkan kita pada nilai-nilai yang lebih dalam: ketekunan, kesabaran, dan dedikasi.

Tapi barangkali, yang lebih penting dari pujian adalah kenyataan bahwa kerja-kerja Nurhayati telah menyelamatkan sesuatu yang lebih besar dari sekadar teks. Ia telah menjaga sebuah dunia—dunia yang hampir hilang, dunia yang kini kembali berbicara.

Dan di atas panggung, ketika cahaya meredup dan syair-syair tua itu bergema, kita tahu bahwa ada seseorang di suatu tempat yang telah membaca kata-kata ini lebih dulu, mengungkapnya dari lembaran lontar, dan membagikannya kepada kita semua.


*Penulis adalah blogger, peneliti, dan Digital Strategist. Lulus di Unhas, UI, dan Ohio University. Kini tinggal di Bogor, Jawa Barat.