SOPPENG, UNHAS.TV - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelesaikan program pembuatan peta rawan longsor untuk Desa Gattareng Toa, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng. Peta ini resmi diserahkan kepada pemerintah desa, Selasa (12/8/2025).
Program ini diinisiasi Akbar Yasin, mahasiswa Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini dilatarbelakangi kondisi geografis Desa Gattareng Toa yang memiliki beberapa wilayah perbukitan dengan potensi tanah longsor, terutama saat musim hujan.
Di bawah bimbingan langsung dari dosen pendamping Dr Eng Ir Zulkifli Tahir ST M.Sc, peta ini memuat informasi wilayah dengan tingkat kerawanan longsor berdasarkan analisis kemiringan lereng, jenis tanah, geologi, curah hujan, dan penggunaan lahan, serta dilengkapi titik-titik referensi penting di desa. Peta berukuran A0 tersebut dicetak dan dipasang di Kantor Desa Gattareng Toa agar dapat diakses oleh masyarakat.
Menurut Akbar, peta ini diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan warga terhadap potensi longsor dan menjadi acuan perencanaan tata ruang desa.
"Harapan kami, informasi yang tertuang di dalamnya dapat membantu masyarakat mengambil langkah mitigasi bencana di Desa Gattareng Toa," ujarnya.
"Peta ini kami susun dengan penuh ketelitian menggunakan data geospasial. Harapan kami, informasi yang tertuang di dalamnya dapat membantu masyarakat mengambil langkah mitigasi bencana di Desa Gattareng Toa," ujarnya.
Kepala Desa Gattareng Toa Irwansa S IP, menyambut baik hasil kerja mahasiswa. Ia menilai peta tersebut menjadi langkah penting meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
"Peta ini dapat menjadi informasi awal bagi masyarakat untuk mengenali wilayah rawan longsor. Dengan adanya peta ini, warga bisa lebih siap menghadapi potensi bencana, dan pemerintah desa memiliki acuan dalam menyusun rencana pembangunan yang aman," ungkapnya.
Pada peta itu, Desa Gattareng Toa kini memiliki instrumen mitigasi bencana berbasis data yang dapat diperbarui sewaktu-waktu. Langkah ini diharapkan dapat membantu desa membangun sistem peringatan dini, meningkatakan mitigasi bencana, dan menjaga keselamatan seluruh warga.(*)