Watch Unhas TV Live
Watch Unhas TV Live
Budaya

OPINI: “Minal Aidin wal Faizin” dan “Mohon Maaf”

Darmadi Tariah11 Apr, 2024

Oleh: Dr. Muhsin Labib, Direktur Moderate Institute

Perlu rasanya untuk memberikan sedikit pandangan terkait ucapan “minal a’idin wal fa’izin (من العائدين و الفائزين)” mengingat bahwa tidak sedikit masyarakat Indonesia yang salah kaprah dengan ucapan tersebut.

Ucapan “minal a’idin wal fa’izin (من العائدين و الفائزين)” bukanlah permohonan maaf, namun teks doa yang diringkas dari “Allahummaj-a’lna minal-a’din wal fa’izin (اللهم اجعلنا من العائدين و الفائزين)” yang diterjemahkan “Ya Allah, jadikanlah kami  bagian dari orang-orang yang kembali ke fitrah dan sukses meraih ampunanMu” atau “Ja’analallahu minal-a’din wal-fa’izin (جعلنا الله من العائدين و للفائزين)” yang bisa diterjemahkan “Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang kembali ke fitrah dan sukses meraih ampunanNya.”

Mestinya kalimat tersebut dibalas dengan “’amin,” bukan “sama-sama” dan senadanya kecuali yang dimaksud adalah sama-sama berdoa. Tapi terduga kuat, karena tak memahami artinya, kebanyakan orang memang mengira itu kalimat permohonan maaf.

Teks doa yang lazim diucapkan pada Hari Lebaran bukan “Minal a’idin wal faidzin, minal aidzin wal faiidzin, minal aidin faidin” dan kalimat sebagainya.

Mungkin kesalahan umum dalam pengucapan “a’idin” dan “fa’izin” terjadi karena banyak orang, terutama yang tidak mengerti bahasa Arab, mengira d (د) diucapkan dz (ذ) dan z (ز) diucapkan dz sehingga justru ingin memperbaikinya dengan aidzin juga faidzin, padahal dalam bahasa Arab ada d dan dz juga z.

Setelah mengucapkan doa Minal Aidin wal Faizin, berikutnya mengucapkan permohonan maaf.

HALAMAN BERIKUTNYA

1 2