Watch Unhas TV Live
Watch Unhas TV Live
Internasional

OPINI: Taktik Perang Iran: Seni Melumpuhkan Lawan Tanpa Banyak Korban

Darmadi Tariah14 Apr, 2024
Editorial Tehran Times hari ini: Jika Israel mengulangi kebodohannya, langkah selanjutnya akan lebih sulit

Oleh: Khusnul Yaqin, Guru Besar Universitas Hasanuddin

Republik Islam Iran sesuai konstitusi yang dianut yaitu berdasarkan Islam Madrasah Ahlul Bait, misi utamanya melayani entitas alam semesta untuk menuju kepada kesempurnaannya. Berdasarkan konsep itu, jangankan dalam hubungan diplomatik biasa, dalam perang pun Iran tidak pernah membabi buta.

Berbeda dengan musuh-musuh Iran, seperti Israel, Amerika Serikat, dan sekutunya yang hobi melakukan kerusakan dan genosida saat dalam kondisi apa yang disebut perang. 

Israel seperti yang kita saksikan, karena tidak bisa menemukan lawannya, seperti Hamas, Jihad Islam dan lain-lain, ia membabi buta dengan memgebom masyarakat sipil, kumpulan orang yang lagi antri makanan, mereka yang sedang beribadah di masjid atau gereja, sekolah, dan berbagai fasilitas sipil yang lain. Genosida pun dilakukan Israel.  Hal sama dilakukan Amerika Serikat dan negara barat yang lain, yang menjadi tameng dan bercokol di belakang Israel.

Iran sebagai negara yang berasaskan Islam yang diajarkan Ahlul Bait, tidak pernah melakukan perang yang ngawur. Perang yang dilakukan Iran terukur dan hanya melumpuhkan basis-basis militer musuh. Perang adalah jalan terakhir, ketika musuh sudah tidak bisa dinasihati dengan kata-kata dan tidak bisa diatur dengan hukum yang disepakati secara global.

Pada saat jenderalnya, Syahid Qassem Sulaimani dibom di wilayah Iraq oleh Amerika, Iran tidak lantas menyapu rata seluruh kepentingan Amerika di dunia ini. Iran hanya menjungkirbalikkan pangkalan militer yang menjadi pusat komando pengeboman Syhaid Qassem Sulaimani. Itu pun dilakukan Iran dengan terlebih dahulu memberi tahu penghuni pangkalan militer bahwa pangkalan itu akan diserang.

Sekarang ini, setelah Israel melakukan tindakan ngawur dengan menyerang kedutaan Iran di Damaskus Suriah, Iran melakukan pembalasan dengan rudal dan drone ke pangkalan militer, seperti di Negev, Israel. Iran tidak menyerang masyarakat sipil, sinagog, rumah sakit, sekolah, universitas, dll.

Yang menarik, rudal Iran tidak seperti rudal masyarakat binaannya, seperti Hamas dan kawan-kawan yang terbuat dari bahan yang sederhana, seperti “pipa ledeng,” rudal Iran tentu jauh lebih “layak.” Meskipun terbuat dari pipa ledeng, rudal Hamas sudah cukup membuat Israel panik tujuh keliling.

Rudal Iran seperti rudal Haybar, jika di-intercep oleh iron dome-nya Israel dan sekutunya, rudal ini bisa memecah diri menjadi 80 rudal yang menyebar ke wilayah sasaran. Rudal yang lain, bisa bergerak meliuk-liuk menghindari tangkisan iron dome. Iron dome menjadi lumpuh dan target basis militer menjadi berantakan, tanpa ada korban sipil. Dengan begitu kelumpuhan Israel akan menuju titik totalitasnya.

Walhasil Iran tidak sekadar menjalankan perang yang berseni dalam tataran konsep, tetapi juga berseni dalam menciptakan teknologi dan tindakan perang.

Tamalanrea Mas, 14 April 2024.