MAKASSAR, UNHAS.TV - Organ hati memiliki kemampuan luar biasa untuk meregenerasi dirinya sendiri. Namun, ada beberapa faktor utama yang dapat menghambat proses ini. Apa saja penyebabnya?
Hati berperan penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme dan detoksifikasi racun dalam tubuh. Meskipun hati dapat memulihkan dirinya sendiri, terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat proses regenerasi, sehingga memicu kerusakan berat yang tidak dapat dipulihkan.
Menurut konsultan gastroenterohepatologi Dr dr Rini R Bachtiar SpPD-KGEH MARS FINASIM, penyebab utama kerusakan hati adalah infeksi virus seperti hepatitis B dan C, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan tinggi lemak, serta paparan obat-obatan yang merugikan.
"Organ hati bisa rusak oleh berbagai faktor, mulai dari virus, perlemakan hati, dan pola hidup yang tidak sehat," kata Sekretaris Divisi Gastroenterolohepatology Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unhas Dr dr. Rini R Bachtiar.
Penumpukan lemak di hati atau yang dikenal sebagai fatty liver dapat menghambat proses regenerasi. Kondisi ini seringkali dipicu oleh gaya hidup dan konsumsi makanan olahan yang tinggi kolesterol.
Menurut dokter Rini, paparan obat-obatan tertentu, seperti obat pereda nyeri atau antibiotik yang dikonsumsi tanpa pengawasan, dapat merusak sel hati secara bertahap. Hal ini dapat meningkatkan risiko fibrosis atau jaringan parut di hati, yang lambat laun menghambat kemampuan regenerasinya.
Dokter Rini menambahkan bahwa meskipun hati memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri, namun tanpa perawatan yang tepat, kerusakan pada organ ini bisa menjadi fatal.
Deteksi dini, pola hidup sehat, dan pengawasan konsumsi obat-obatan adalah kunci untuk mempertahankan kesehatan hati.(*)
Venny Septiani Semuel (Unhas TV)