UNHAS.TV - Momentum Idul Adha menjadi ajang berbagi sekaligus penguatan nilai ibadah melalui penyembelihan hewan kurban. Tahun ini, Masjid Ikhtiar yang terletak di kompleks Perdos Unhas Tamalanrea kembali menyelenggarakan pemotongan 60 hewan kurban.
Ketua Panitia Qurban Iduladha Masjid Ikhtiar Tamalanrea, Muhammad Hambali ST MT menjelaskan jika proses penyelenggaraan kurban di masjid ini dilakukan secara sistematis dan menjaga higienitas hingga sampai ke tangan penerima.
“Untuk standar kebersihan kemudian sistemasi kerja dan lain sebagainya kita punya sistemasi dan alur kerja sendiri, termasuk untuk higienitas, kebersihan, pengecekan kesehatan dan lain sebagainya itu sudah terjamin,” jelasnya.
.webp)
Proses penyebelihan hewan kurban hingga pembagian ke warga di Masjid Al Ikhtiar Perdos Unhas, Jumat (6/6/2025). (dok Unhas.tv)
Sebanyak 60 ekor sapi dipotong pada pelaksanaan kurban tahun ini. Sapi-sapi tersebut dipasok dari dua kabupaten di Sulawesi Selatan, 29 ekor dari Barru dan 31 ekor dari Sinjai, dengan berat rata-rata mencapai 100 kilogram.
Sebelum didatangkan ke lokasi, setiap sapi diperiksa terlebih dahulu oleh tim dokter hewan dari Prodi Kedokteran Hewan Universitas Hasanuddin untuk memastikan kelayakan hewan kurban sesuai dengan syariat dan standar kesehatan.
Setibanya di kompleks Masjid Ikhtiar, sapi-sapi tersebut ditempatkan di kandang sementara yang berlokasi tepat di samping area pemotongan.
Di sana, nomor hewan kurban beserta nama para pekurban telah didata secara rapi dan dipajang di depan area penyembelihan sebagai bentuk transparansi.
Proses penyembelihan dilakukan secara bertahap. Satu per satu sapi dimasukkan ke area penyembelihan dan dipotong oleh juru sembelih yang telah ditunjuk dan memenuhi syarat.
“Kita ada 9 juru sembelih, mereka adalah jamaah masjid ikhtiar, dan hampir semua adalah profesor-profesor yang sudah berpengalaman bertahun-tahun sebagai juru sembelih,” kata Hambali.
Setelah disembelih, sapi-sapi tersebut dikuliti kemudian dilanjutkan dengan pemisahan kepala, perut, kaki, organ dalam, hingga proses akhir berupa pemisahan daging dari tulang.
Digunakan Mesin Pemotong Tulang
Semua proses ini dioptimalkan dengan sejumlah alat untuk mempercepat prosesnya, seperti mesin pemotong tulang.
Tak heran jika 60 ekor sapi tersebut, ditargetkan selesai disembelih dan didistribusikan kepada masyarakat hanya dalam 1 hari.
Menjaga kualitas dan kelayakan konsumsi, tim dokter hewan kembali melakukan pemeriksaan pasca penyembelihan, memastikan bahwa daging dan seluruh bagian lainnya khususnya organ dalam aman untuk dikonsumsi masyarakat.
.webp)
Proses penyebelihan hewan kurban hingga pembagian ke warga di Masjid Al Ikhtiar Perdos Unhas, Jumat (6/6/2025). (dok Unhas.tv)
“Kita hadirkan langsung dokter hewan untuk mengontrol langsung bagian organ-organ dalamnya untuk di cek apakah ada penyakit atau tidak,” jelasnya.
Setelah dipastikan aman, daging yang telah dipisahkan dari tulangnya kemudian ditimbang dan dikemas. Bagian-bagian lain yang layak konsumsi seperti kepala, rusuk, dan usus, juga dibagi secara merata dengan disertai kupon khusus.
Tahap akhir proses distribusi dilakukan di lokasi penukaran kupon. Panitia kurban bertugas mencocokkan kupon milik warga dengan daftar penerima yang telah terdata sebelumnya. Masyarakat cukup menyetorkan kupon untuk menerima hak kurbannya.
Pelaksanaan kurban di Masjid Ikhtiar tahun ini menunjukkan bahwa dengan sistemasi yang tertib, proses penyembelihan hewan kurban tidak hanya menjadi ibadah yang sah, namun juga menjaga nilai-nilai higienitas, transparansi, dan distribusi yang adil.
(Iffa Aisyah Rahman / Andrea Ririn Karin / Unhas.TV)