Makassar, Unhas TV - Pemutaran film Tjoet Nja’ Dhien yang sukses terselenggara di Aula Prof A. Amiruddin, Universitas Hasanuddin menyisakan kesan mendalam bagi para penontonnya. (15/12/2023)
Bukan hanya pesan kuat dari setiap adegan dalam film, tetapi sesi diskusi juga tidak kalah pentingnya. Baik film maupun diskusi, keduanya memberi inspirasi, pelajaran, serta patriotisme dan semangat juang yang kuat bagi para penonton. Hadirin mendapat inspirasi langsung dari diskusi pada sesi life talkshow bersama Christine Hakim. Kegiatan diskusi dan pemutaran film ini adalah bagian dari rangkaian acara The Journey of Christine Hakim, Celebrating 50 Years of Christine Hakim on Cinema.
Merayakan 50 tahun kiprah Christine Hakim di dunia perfilman tanah air, Makassar beruntung menjadi salah satu dari lima kota pertama peluncuran acara ini. Arya Ibrahim, selaku program director mengatakan pemilihan Makassar sebagai destinasi utama acara ini sebab posisi pentingnya, baik di dunia perfilman Indonesia, maupun sebagai salah satu gerbang di timur Indonesia.
Arya kemudian menjabarkan bahwa program ini dibuat selama setahun. Kegiatan ini menyasar lima kota di Indonesia dan telah terselenggara di empat kota termasuk Makassar. Rangkaian acaranya berupa screening film dan life talkshow bersama Christine Hakim yang membahas tentang perjalanan karirnya selama 50 tahun di dunia layar lebar Indonesia.
“Kedepannya akan ada exhibition, dan peluncuran buku. Program ini dirancang akan berjalan selama setahun. Jadi beliau (Christine Hakim) akan berbicara tentang bagaimana dia mendedikasikan hidupnya terhadap dunia film,” jelas Arya.
Arya menambahkan bahwa film Tjoet Nja’ Dhien dipilih untuk screening kali ini karena ketokohan kuat seorang Cut Nyak Dien. Beliau adalah pahlawan perempuan mulia dari Aceh, kisahnya adalah pelajaran penting bagi masyarakat Indonesia.
Christine mengungkapkan bahwa program ini didasari oleh rasa syukurnya karena dunia perfilman telah membesarkan namanya.
Menurut Christine, melalui film Tjoet Nja’ Dhien kita bisa melihat bagaimana women empowerment yang begitu kuat pada masanya. Film ini akan diputar di seluruh kampus di Indonesia dengan harapan bisa bermanfaat bagi mahasiswa.
Sebelum melakukan tur ke seluruh kampus di Indonesia, screening film ini dikhususkan diputar di lima kota, salah satunya Makassar. Dalam dunia perfilman, Makassar sendiri memiliki andil yang cukup besar. Selain banyak melahirkan sineas sejak dulu, Makassar juga dikenal sebagai salah satu kota dengan penonton film terbesar di Indonesia.
“Komunitas film juga sangat besar di kota ini. Penonton makassar sangat responsif dalam pemutaran film-film Indonesia. Kita juga tahu bahwa banyak filmaker ternama Indonesia berasal dari Makassar,” pungkas Arya. []