Polhum

Pakar Unhas: Capres Terlalu Menyederhanakan Kebudayaan

DR Supriadi

UNHAS.TV - Dosen Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas), DR Supriadi MA, menanggapi strategi calon presiden soal kebudayaan yang menjadi salah satu tema debat terakhir calon presiden.

Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengusulkan pembentukan kementerian kebudayaan. Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, merencanakan dana abadi kebudayaan. Sedangkan Ganjar Pranowo dari nomor urut 3 menyentuh aspek kebebasan berekspresi bagi pelaku seni budaya.

"Tanggapan para capres seringkali mempersempit definisi kebudayaan. Meski positif tetapi terlalu menyederhanakan konsep kebudayaan seolah-olah kebudayaan itu hanya seni-seni festival, tarian, dan pembacaan puisi," kata Supriadi kepada Unhas TV.

Menurutnya, kebudayaan seharusnya tidak hanya terbatas pada aspek seni yang bersifat festival. Kebudayaan sendiri mencakup seluruh dimensi kehidupan dan membentuk dasar landasan kebijakan.

Supriadi berpendapat pendekatan terhadap kebudayaan seharusnya melibatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat. Kebudayaan tidak hanya terpaku pada seni festival, tetapi juga harus memperhatikan dampak penggusuran dan pembangunan yang terkadang tidak mempertimbangkan budaya lokal.

Kebijakan yang melibatkan kebudayaan seharusnya lebih dari sekadar bentuk kapitalisasi atau dukungan finansial kepada pelaku seni yang dianggap terlalu sempit.(Rahmatia)