MAKASSAR, UNHAS.TV - Pusat Kolaborasi Riset Kepiting Berkelanjutan (PKR-KB) Universitas Hasanuddin (Unhas) menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama dengan berbagai pihak industri dan instansi pemerintah, di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas, Makassar, Sabtu (8/11/2025).
Langkah ini menjadi upaya memperkuat sinergi riset dan hilirisasi hasil penelitian menuju pembangunan industri kepiting nasional yang berkelanjutan.
Kerja sama ini dilakukan antara PKR-KB Unhas bersama Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia, Masyarakat Akuakultur Indonesia, Dinas Perikanan Kota Kendari, serta Balai Riset Budidaya Laut.
Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem penelitian, industri, dan pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Ketua PKR-KB Unhas, Prof Dr Ir Yushinta Fujaya MSi menjelaskan bahwa kemitraan tersebut menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat jalur hilirisasi riset, mulai dari pembenihan, pengelolaan budidaya, hingga pemanfaatan hasil riset oleh pelaku usaha.
“Serangkaian dengan forum ilmiah ini kami melakukan penandatanganan PKS dengan empat lembaga dari asosiasi pengusaha, lembaga riset, hingga pemerintah daerah,” ujar Yushinta.
“Salah satunya dengan Dinas Perikanan Kota Kendari, karena daerah tersebut merupakan salah satu produsen rajungan. Namun akibat pengelolaan yang kurang memperhatikan keberlanjutan, populasinya menurun drastis," lanjutnya.
Lebih jauh Prof Yushinta mengatakan, melalui kerja sama ini, pihaknya ingin mengembalikan populasi rajungan agar tetap memberikan manfaat bagi masyarakat pesisir.
Selain dengan pemerintah daerah, kerja sama juga dilakukan dengan Balai Riset Budidaya Laut yang membawahi para penyuluh lapangan. Menurut Yushinta, kolaborasi tersebut penting untuk memastikan hasil riset dan inovasi dapat langsung diterapkan di tingkat masyarakat.
“Penyuluh itu ujung tombak untuk mendiseminasikan inovasi. Penelitian-penelitian dari universitas dan lembaga riset harus sampai ke masyarakat agar bisa meningkatkan kesejahteraan mereka, tentu dengan edukasi bahwa sumber daya ini perlu dijaga,” jelasnya.
Melalui kerja sama ini, PKR-KB Unhas dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan memperkuat pendampingan riset, restocking, serta pengembangan pembenihan kepiting dan rajungan di berbagai wilayah pesisir Indonesia.
Upaya tersebut juga mencakup penerapan teknologi ramah lingkungan serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya perikanan secara berkelanjutan.
Penandatanganan ini menjadi bagian dari rangkaian Forum Ilmiah Kepiting Berkelanjutan yang digelar di Unhas.
Dengan dukungan akademisi, industri, dan regulator, PKR-KB berharap kemitraan ini menjadi pondasi penting bagi pengembangan industri kepiting nasional yang berdaya saing global tanpa mengabaikan aspek keberlanjutan lingkungan.
(Venny Septiani Semuel | Unhas TV)
Pusat Kolaborasi Riset Kepiting Berkelanjutan Unhas Prof Yushinta Fujaya. (dok unhas tv)

-300x177.webp)




-300x181.webp)

