BULUKUMBA, UNHAS.TV - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) menghadirkan program inovatif bagi warga Desa Barugae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba.
Mereka sukses membangun pompa hidram, sebuah teknologi tepat guna untuk penyediaan air bersih tanpa bergantung pada listrik maupun bahan bakar.
Program ini dipimpin oleh Ericson Valentino, mahasiswa teknik yang menjadi koordinator kegiatan. Ia memimpin langsung proses perencanaan, perakitan, hingga uji coba lapangan.
“Kami berharap pompa hidram ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat, sekaligus menjadi inspirasi untuk pengembangan teknologi sederhana lainnya di desa,” ujar Ericson, Sabtu (23/8/2025) pekan lalu.
Pompa hidram dipilih sebagai program unggulan karena dianggap mampu menjawab permasalahan utama warga Barugae, khususnya mereka yang tinggal di daerah perbukitan.
Selama ini, masyarakat kerap mengalami kesulitan mengakses air bersih lantaran terbatasnya infrastruktur distribusi.
Pompa hidram bekerja dengan memanfaatkan energi kinetik dari aliran air, atau yang dikenal dengan istilah water hammer.
Sistem ini memungkinkan air dari sumber di dataran rendah didorong naik ke daerah lebih tinggi tanpa memerlukan listrik maupun bahan bakar.
Menurut Ericson, selain sederhana, teknologi ini juga memiliki biaya perawatan yang relatif murah. “Prinsipnya, alat ini bisa bekerja selama ada aliran air. Artinya, keberlanjutan penggunaannya sangat mungkin terjaga,” katanya.
Kepala Desa Barugae, Andi Khalid Mawardi, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN tersebut. Ia menilai keberadaan pompa hidram menjadi solusi penting bagi kebutuhan dasar masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras mahasiswa Unhas. Kehadiran pompa hidram ini adalah tonggak baru dalam pemenuhan air bersih dan akan sangat membantu mengurangi beban warga,” tutur Khalid.
Pihak desa menyatakan siap mendukung keberlanjutan program dengan melibatkan kelompok masyarakat untuk merawat dan mengoperasikan alat tersebut. Dukungan ini dinilai penting agar teknologi yang diperkenalkan mahasiswa tidak berhenti setelah masa KKN berakhir.
Pembangunan pompa hidram di Desa Barugae menjadi bukti nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa.
Lewat pendekatan partisipatif, mahasiswa tak hanya memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga menghadirkan solusi yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga.
Program ini sekaligus menegaskan peran KKN Unhas sebagai laboratorium sosial yang menghubungkan pengetahuan akademis dengan kebutuhan riil di lapangan. Melalui penerapan teknologi tepat guna, mahasiswa berkontribusi pada pembangunan desa secara langsung.
Dengan terwujudnya pompa hidram, KKN 114 Unhas menunjukkan bahwa inovasi sederhana dapat berdampak besar. Di tengah keterbatasan infrastruktur, langkah kecil mahasiswa teknik ini membuka jalan bagi warga Barugae menikmati akses air bersih yang lebih merata dan berkelanjutan.