Nasional

Prof. JJ: Representasi Dunia Kampus Indonesia di Forum Lemhannas RI 2025

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., hadir sebagai narasumber dalam Forum Komunikasi Ketahanan Nasional (FKKN) Debidjianstrat Lemhannas RI 2025 — mewakili suara perguruan tinggi Indonesia dalam memperkuat kolaborasi ilmu pengetahuan dan ketahanan nasional. Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., hadir sebagai narasumber dalam Forum Komunikasi Ketahanan Nasional (FKKN) Debidjianstrat Lemhannas RI 2025 — mewakili suara perguruan tinggi Indonesia dalam memperkuat kolaborasi ilmu pengetahuan dan ketahanan nasional.

JAKARTA,UNHAS.TV — Ada panggung kehormatan yang tak sembarang orang dapat pijaki, sebuah mimbar tempat nurani dan pemikiran terbaik bangsa bertemu untuk merajut masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Panggung itu bernama Forum Komunikasi Ketahanan Nasional (FKKN) Debidjianstrat Lemhannas RI TA. 2025.

Pada Selasa, 09 Desember 2025, di Gedung Trigatra Lt. I Lemhannas RI, Jakarta, forum bergengsi tersebut akan kembali digelar. Daftar nama yang terpampang dalam flyer acara laksana peta bintang yang memancarkan cahaya kredibilitas: para petinggi TNI-Polri dengan posisi strategis, Gubernur Lemhannas, hingga tokoh-tokoh kunci dari institusi pertahanan dan pendidikan.

Di antara deretan nama-nama elite ini, terselip satu sosok yang membawa suara dan marwah institusi pendidikan tinggi dari seluruh nusantara: Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), tampil sebagai Narasumber Utama.

🇮🇩 Lemhannas: Kanvas Tokoh Nasionalis Teruji

Kehadiran seorang tokoh sebagai narasumber di Lemhannas bukanlah perkara sederhana. Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas) adalah palagan tempat pematangan visi strategis dan pengujian kedalaman nasionalisme. Individu yang diundang dan terlibat, apalagi dalam peran sentral seperti narasumber, adalah mereka yang telah teruji rekam jejaknya, dipercaya integritasnya, dan diyakini kecintaan serta loyalitasnya pada Pancasila dan NKRI.

FKKN menjadi semacam dewan permusyawaratan para arsitek kebijakan negara. Kehadiran Prof. JJ di sana merupakan penanda pengakuan tertinggi bahwa perspektif universitas kini menjadi pilar vital dalam merumuskan postur ketahanan nasional di masa depan. Beliau berdiri tegak, membawa bekal keilmuan dan kearifan yang lahir dari atmosfer akademik.

Representasi Kampus, Bukan Sekadar Individu

Inilah inti kebanggaan yang tak ternilai. Dengan hadirnya nama-nama besar lain di jajaran Fasilitator, seperti Prof. Dr. Ir. Arif Satria (Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional RI), fokus representasi yang diemban Prof. Jamaluddin Jompa menjadi sangat spesifik: ia adalah perwakilan resmi dari komunitas Rektor dan Institusi Perguruan Tinggi.

Sebagai Rektor Unhas, Prof. JJ tidak hanya menyuarakan pemikiran pribadinya sebagai ilmuwan kelautan kelas dunia. Ia membawa mandat institusional. Di tengah dominasi para pimpinan militer dan strategis, Prof. JJ tampil sebagai vox populi (suara rakyat) dari mimbar akademik, memastikan bahwa kebijakan negara berbasis pada riset valid, data terkini, dan pandangan yang holistik dari kampus.

"Ini adalah momentum kebanggaan institusional yang luar biasa," tutur seorang pengamat pendidikan. "Prof. Jamaluddin Jompa mewakili suara dari seluruh kampus di Indonesia. Ketika seorang Rektor dari Indonesia Timur, yang memimpin salah satu universitas terbesar di Indonesia, duduk setara dengan petinggi negara di Lemhannas, itu berarti Universitas telah diakui sebagai ujung tombak pemikiran strategis bangsa."

Ini adalah deretan prestasi yang prestise dan prestisius yang terus dihadirkan Prof. JJ, baik sebagai individu ilmuwan maupun sebagai nahkoda Unhas. Beliau telah berhasil menempatkan Unhas dan, secara simbolis, seluruh kampus Indonesia, di peta perumusan kebijakan nasional paling sensitif.

Mengangkat Marwah Kampus ke Puncak Kepemimpinan

Jejak Prof. JJ selama ini telah dikenal luas, dari karirnya sebagai ilmuwan konservasi laut hingga kepemimpinannya yang transformatif di Unhas. Keberaniannya untuk aktif membawa visi perguruan tinggi ke ranah kebijakan publik menegaskan bahwa dunia kampus tidak boleh menjadi menara gading. Kampus harus menjadi penyedia solusi dan counter-opinion yang berbasis kebenaran ilmiah untuk kepentingan NKRI.

Kehadiran Prof. JJ di forum tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan simbol kepercayaan negara terhadap perguruan tinggi sebagai poros pengetahuan dan moral bangsa. Dalam forum yang dipimpin langsung oleh Gubernur Lemhannas RI, Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si., dan dihadiri para tokoh strategis nasional seperti Laksdya TNI Edwin S.H., M.Han., M.H., serta Komjen Pol Drs. R.Z. Panca Putra S., M.Si., suara Prof. Jompa menggema sebagai representasi seluruh kampus di Indonesia — dari Sabang sampai Merauke — yang kini diakui sebagai mitra penting dalam menjaga ketahanan nasional berbasis ilmu pengetahuan.

Kehadiran seorang Rektor sebagai narasumber dalam forum pertahanan dan strategi tertinggi menunjukkan adanya sinergi yang semakin matang antara Ilmu Pengetahuan dan Keamanan Nasional. Prof. JJ adalah jembatan yang menghubungkan keheningan laboratorium dengan hiruk pikuk ruang sidang pengambilan keputusan negara.

Bagi segenap insan akademika Unhas, serta seluruh bangsa Indonesia, kehadiran Prof. Jamaluddin Jompa di Lemhannas adalah validasi nyata. Ia menjadi inspirasi yang hidup bahwa dedikasi pada ilmu pengetahuan dan kepemimpinan institusional adalah cara terbaik dan paling terhormat untuk menunjukkan nasionalisme dan kecintaan pada NKRI.

Melalui Prof. JJ, suara seluruh kampus Indonesia bergema di jantung pertahanan negara. Sebuah kehormatan yang layak dibanggakan.Amin!