Nasional

Program Makan dan Susu Gratis, Ini Pandangan Pakar Unhas

MAKASSAR, UNHAS.TV - Salah satu rencana program pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo - Gibran yakni makan siang dan susu gratis. Program ini untuk peningkatan gizi anak sekolah.

Lalu bagaimana pandangan akademisi Unhas terkait program ini?

Program makan siang dan susu gratis yang digagas Menteri Pertahanan dan Walikota Solo ini menargetkan 82,9 juta anak sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia.

Pembiayan program ini diperkirakan mencapai Rp 450 triliun per tahun.

Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Sumber Daya Prof DR Arifuddin SE, Ak., M.Si menjelaskan, program usulan pasangan calon nomor urut 2  ini punya dampak dari berbagai aspek termasuk aspek ekonomi, sosial, dan keuangan.

”Kalau kita melihat dari dampak ekonominya. Program sosial ini akan sukses dan meningkatkan popularitas pastinya," kata Prof Arifuddin.

Prof Arifuddin menggarisbawahi pentingnya menjaga keberlanjutan program tersebut jika Prabowo telah menjadi pemenang versi KPU. Sebagai program yang membutuhkan banyak anggaran, ia yakin program ini memengaruhi inflasi. Inflasi ini terjadi jika tidak diimbangi peningkatan daya beli masyarakat.

”Program ini harus diramu, satu makan gratis Rp 10 ribu sudah berimbas, itu yang harus dipikirkan,” ujarnya.

Prof Arif juga berharap untuk melakukan pembaharuan pada regulasi terkait program makan siang dan susu gratis, termasuk menetapkan kriteria yang jelas bagi penerima manfaat dari program tersebut.

Selain itu, ia juga menekankan perlunya memperhitungkan kekuatan pendapatan negara, karena jika semua fokus hanya pada program ini dapat berdampak pada pengembangan bidang lainnya.

Zul/Evans