MAKASSAR, UNHAS.TV - Pusat Disabilitas (Pusdis) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengukuhkan angkatan ketiga relawan (Batch 3) dalam sebuah upacara yang menandai tingginya antusiasme mahasiswa dalam mendukung inklusivitas kampus.

Dari 533 pendaftar awal, hanya 68 mahasiswa yang berhasil melewati seleksi ketat dan resmi dikukuhkan di Gedung Ipteks Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Jumat (21/11/2025) malam.

Kepala Pusdis Unhas, Dr Ishak Salim SIP MA, menyatakan kegembiraannya melihat semangat yang tak pernah padam dari para relawan.

"Saya sangat senang, ini menandakan relawan Pusdis dari awal menjadi api bara yang selalu menyala," kata Dr Ishak Salim.

Ia menambahkan bahwa relawan memiliki peran sangat penting. "Tanpa kehadiran relawan akan banyak sekali tantangan. Relawan juga jadi jembatan, pertemanan baru di tingkat fakultas."

Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas, Prof Dr Eng Adi Maulana ST MPhil, yang memimpin pengukuhan, menyoroti peningkatan antusiasme mahasiswa menjadi bukti bahwa semangat inklusivitas telah menyebar luas.

"Alhamdulillah senang sekali melihat antusiasmenya mahasiswa sekarang menjadi relawan, ini memperlihatkan semangat inklusivitas sudah semakin menyebar," ujar Prof Adi Maulana.

Ia mengenang bahwa beberapa tahun lalu, ketika Pusdis Unhas dibentuk, hanya segelintir orang yang tanggap terhadap isu inklusivitas.

Setelah mengucapkan janji, para relawan secara resmi dikukuhkan, Prof Adi memberikan ucapan selamat dan memuji komitmen para relawan.

"Relawan selamat ya saudara-saudari membuktikan bahwa kalian layak mendapatkan bintang, saudara punya komitmen dan konsistensi yang tinggi yang akan sangat berguna dalam perjalanan hidup saudara dan pastinya enjoy your journey," pesan Prof Adi.

Ketua Relawan Pusdis Unhas, Andi El Syechilah Angelfath Ambarani, menjelaskan bahwa setelah pengukuhan, relawan batch 3 akan segera menjalani serangkaian program pengembangan kapasitas.

"Untuk teman-teman batch 3 akan ada capacity building, banyak program kelas yang akan kami lakukan setelah ini," jelas Andi El Syechilah.

Program tersebut meliputi kelas literasi, bahasa Inggris, sport day, dan kelas bahasa isyarat, yang bertujuan membantu relawan dan Mahasiswa Difabel (Madif) untuk membentuk keahlian dan kreativitas mereka.

(Amina Rahma Ahmad / Unhas.TV)