MAKASSAR, UNHAS.TV - Kasus radio panggil (pager) yang meledak di satu pasar swalayan di Lebanon mengakibarkan 12 orang tewas termasuk dua anak-anak.Pihak Mossad, Badan Intelijen Israel, dituding sebagai dalang dari peledakan itu. Ini seperti serangan melalui alat yang disusupkan ke suatu daerah.
Pihak Lebanon menyebutkan, sejumlah radio panggil itu masuk ke Lebanon beberapa bulan sebelumnya. Radio panggil ini didatangkan untuk memudahkan komunikasi di Lebanon setelag panggilan lewat telepon sudah tidak memungkinkan.
Melalui cara tertentu, radio panggil ini ternyata bisa dikendalikan dari jarak jauh untuk bisa meledak. Semula, satu perusahaan di Taiwan disebut sebagai pemasok radio panggil itu, tetapi mereka membantah. Radio panggil ini ternyata dibuat oleh satu perusahaan di Hongaria.
Seorang ahli di bidang peledakan mengatakan, radio panggil itu telah diisi dengan 20 gram bubuk dengan daya ledak tinggi. Bahan peledak ini disambungkan dengan satu rangkaian yang bisa memercikkan api untuk bisa meledak.
Ledakan radio panggil ini terjadi di tiga wilayah di Lebanon yakni di Kota Beirut, Saraaine, dan Tyre. Ledakan juga terjadi di Damascus, Suriah. Jumlah orang yang terluka akibat ledakan radio panggil ini telah mencapai 3.000 orang. Sebanyak 750 orang di selatan Lebanon dan sekitar 1.750 orang di wilayah Beirut. Adapun jumlah korban di Suriah mencapai 14 orang.(*)