Pendidikan

Raja Juli Antoni Siap Bantu Mahasiswa Unhas untuk Belajar Keluar Negeri

MAKASSAR, UNHAS.TV - Menteri Kehuatan Raja Juli Antoni menyebut Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai universitas yang sangat bersejarah dan telah banyak melahirkan tokoh nasional. Unhas dan parah tokoh inilah yang memberi banyak sumbangsih kepada bangsa ini. 

Kehadirannya kembali di Unhas, kata Raja Juli Antoni, merupakan kebanggaan pribadi karena mendapat kesempatan berbagi ide-ide di depan pimpinan dan mahasiswa Unhas. 

"Mungkin tiga tahun lalu saya datang ke kampus ini sebagai Wamen ATR/BPN (Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional). Masih ada pekerjaan yang belum selesai, Pak Rektor, meskipun saya sudah coba dengan Pak Hadi. Ada rumah dosen yang sudah lama ditempati namun belum disertifikasi," ujarnya saat memberi kuliah umum di aula Prof Achmad Amiruddin, Fakultas Kedokteran Unhas, Makassar, Rabu (14/5/2025).

Kuliah tamu ini juga dihadiri Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq dan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin yang tiba sesaat setelah Raja Juli Antoni ada di belakang mimbar.

Sebagai anak dari guru honorer, Raja Juli Antoni menyebut pendidikan punya peran ganda. Pendidikan selain memiliki fungsi ideal tentang keilmuan juga menjadi tangga sosial (social ladder).  

Alumnus program doktoral School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia, itu menyebutkan posisi yang ia raih saat ini tidak lepas dari peran pendidikan. 

Atas pengalaman pribadi itulah, Raja Juli Antoni, menyarankan kepada mahasiswa Unhas untuk terus belajar dan mengejar cita-citanya seberat berat apapun konsekuensinya.

"Barang siapa yang tidak pernah merasakan betapa sulitnya dan berdarah-darahnya mencari ilmu, maka mereka akan terjerembab pada jurang kebodohan selama hidupnya," kata Sekjen Partai Solidaritas Indonesia itu.

Raja Juli Antoni pun siap membantu mahasiswa Universitas Hasanuddin bila ingin melanjutkan pendidikan keluar negeri melalui jalur beasiswa. "Kalau memang ada adek-adek punya kualifikasi yang kuat untuk menjadi ilmuwan, mengubah nasib, saya dengan senang memberi dukungan berupa rekomendasi."

"Tanda tangan saya masih berlaku. Bila mereka diterima, tentu ini bukan karena tanda tangan saya, tetapi karena mereka punya kualifikasi yang cukup untuk diterima."

Sebelumnya, Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa Msc menegaskan kebanggaannya karena untuk pertama kalinya seorang menteri dan wakil menteri datang sekaligus ke Unhas. 

Prof Jamaluddin juga menegaskan dukungan Unhas, khususnya Fakultas Kehutanan Unhas, terhadap program-program pemerintah terkait dengan kelestarian alam. 

"Jika hutan lestari, pembangunan terus berjalan. Mudah-mudahan kehadiran hutan pendidikan menjadi bagian dari upaya kita, komitmen kami, bukan hanya riset ilmiah, bukan hanya untuk pelestarian lingkungan tetapi keberadaan hutan pendidikan yang sungguh luas ini, insya Allah menjadi bagian dari upaya kita menjadi Bangsa Indonesia yang makmur sejahtera," ujarnya.

Prof Jamaluddin menyebutkan hutan pendidikan (teaching forest) seluas 1.400 hektare yang dikelola Unhas adalah bukti kepedulian Unhas pada kelestarian alam. 

Pada skala kampus, Unhas memberi sumbangsih besar pada upaya Pemerintah Kota Makassar untuk memenuhi luasan minimal hutan kota sebesar 10 persen dari luas wilayah perkotaan.

"Kampus Unhas adalah salah satu hutan kota Makassar. Unhas adalah bagian dari itu sehingga Pak Dekan (Kehutanan) bisa bilang bahwa hutan ini milik Fakultas Kehutanan," ujarnya.(*)