JAKARTA, UNHAS.TV - Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, ditelepon oleh Raja Abdullah II dari Yordania. Keduanya sudah lama saling mengenal, bahkan Prabowo pernah tinggal di Yordania di tahun 1998, saat karier militerya dicopot.
Peristiwa itu diunggah Prabowo di media sosial Instagram, Rabu (13/3/2024). Raja Abdullah II mengatakan: "Happy to you my friends. Selamat."
Prabowo mengatakan,”Saya sangat terhormat menerima ucapan selamat atas hasil sementara Pemilu dari sahabat saya, Yang Mulia Raja Abdullah II dari Yordania.”
“Kita berkomitmen untuk terus memperkuat persahabatan dan kerjasama antara kedua negara. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah dan rahmat-Nya untuk Raja Abdullah II beserta keluarga dan saudara-saudari kita di Yordania,”lanjutnya.
Dalam pembicaraan itu, Raja Abdullah II mengatakan: "Saya mengenalmu sejak lama, dan saya bangga sekali denganmu, temanku."
Hubungan keduanya adalah hubungan yang sangat panjang. Di tahun 1998, seusai karier militernya terhenti, Prabowo sempat tinggal di Yordania. Dia dikabarkan melatih pasukan khusus negara itu. Dia pun mengenal semua petinggi Yordania saat ini, termasuk pimpinan militer negara itu.
"Saya menanti untuk bertemu Anda lagi. Saya punya kenangan indah di Amman," ucap Prabowo sambil tertawa. Raja Abdullah II menjawab: "Saya sangat bahagia untukmu. Dan saya tahu negaramu membutuhkanmu."
Pembicaraan kian cair saat Raja menawarkan apapun yang mungkin dibutuhkan Prabowo ke depan. Di sana Prabowo kemudian berkata tak sabar ingin bertemu."Saya memiliki kenangan yang indah di Amman," ujar Prabowo.
Ini kemudian dibalas sang Raja lagi dengan mengatakan betapa ia memiliki kenangan yang indah ke Prabowo. Ini pun kembali menyebutnya "kawanku". "Mendengar suara Anda membuatku sangat bahagia. Terima kasih banyak," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan salam kepada sejumlah pangeran di Yordania. Mulai dari Pangeran Faisal hingga Pangeran Ghazi.
"Saya akan segera menemuimu di negaraku atau negaramu," ujar sang Raja lagi ke Prabowo.
Memicu Kontroversi
Di tahun 1998, koran terbitan Yordania, Al-Rai, mengabarkan Prabowo tinggal di Yordania selama tiga bulan, malah mendapatkan status kewarganegaraan.
Harian berbahasa Arab itu menyebut "Sebuah Dekrit Raja (Hussein) juga dikeluarkan untuk menganugerahkan status kewarganegaraan Yordania kepada seorang warga negara Indonesia, Prabowo Subianto Kusumo."
Berita itu memicu kontroversi di Tanah Air. Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, bergerak mengklarifikasi. Dia bilang, Prabowo takkan melepaskan statusnya sebagai WNI.
"Prabowo takkan melepas status tersebut dan juga tidak ada keinginan untuk eksodus atau melarikan diri ke luar negeri untuk mencari suaka. Kalau ada rumor bahwa Prabowo dan keluarga Sumitro hengkang semua fitnah dan bohong belaka," ujar Hashim seperti yang dikutip Femi Adi Soempeno dalam bukunya Prabowo Titisan Soeharto?
Kata Hashim, kakaknya ke luar negeri untuk berobat. Kepergiannya ke Yordania untuk berbisnis. Aktivitas itu telah mendapatkan izin dari Panglima ABRI Jenderal Wiranto. "Tapi kalau memang ada permintaan untuk kembali Prabowo siap pulang ke tanah air."