Pendidikan

Saat Sinar UV-Vis Terbaru Menyulut Revolusi Riset FKM Unhas


Instalasi dan uji fungsi alat UV-Vis Double Beam Spectrophotometer UV-1900i di LKB FKM Unhas pada tanggal 9 Desember 2025.

Instalasi dan uji fungsi alat UV-Vis Double Beam Spectrophotometer UV-1900i di LKB FKM Unhas pada tanggal 9 Desember 2025.


Lebih dari sekadar pengadaan alat, PR-PTN 2025 membawa perubahan paradigma. Melalui pembentukan Unit Kerja Khusus (UKK) di tingkat universitas, pengelolaan laboratorium kini dilakukan secara terintegrasi lintas fakultas.

Artinya, laboratorium FKM Unhas tak lagi eksklusif. Mahasiswa dan peneliti dari Fakultas Peternakan, Teknik Lingkungan, hingga fakultas lainnya dapat mengakses fasilitas ini melalui mekanisme UKK. Kolaborasi menjadi lebih cair, efisiensi meningkat, dan sumber daya kampus dimanfaatkan secara optimal.

Model ini sejalan dengan visi Unhas sebagai PTN Berbadan Hukum (PTN-BH), di mana laboratorium juga dikembangkan sebagai Revenue Generating Activity (RGA) tanpa mengurangi fungsi akademik dan risetnya.

Mahasiswa Prodi Kesmas dari STIKES IST Buton sedang melakukan praktikum Kesmas Dasar di LKB FKM Unhas. Foto diambil pada 16 Desember 2025.
Mahasiswa Prodi Kesmas dari STIKES IST Buton sedang melakukan praktikum Kesmas Dasar di LKB FKM Unhas. Foto diambil pada 16 Desember 2025.


FKM Unhas, Rumah Besar Riset Kesehatan Indonesia Timur

Laboratorium Kimia-Biofisik FKM Unhas bukan pemain baru. Laboratorium ini telah terakreditasi KAN (LP-1471-IDN) untuk sejumlah parameter pengujian, termasuk air untuk keperluan higiene sanitasi dan analisis proksimat biskuit.

Selama bertahun-tahun, LKB FKM Unhas menjadi rujukan praktikum dan riset bagi mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan kesehatan masyarakat di Indonesia Timur.

Pemandangan mahasiswa dari STIKES IST Buton yang tengah melakukan praktikum Kesmas Dasar di LKB FKM Unhas pada 16 Desember 2025 menjadi bukti nyata peran FKM Unhas sebagai institusi pembina kawasan.

Di balik transformasi ini, Dekan FKM Unhas, Prof. Dr. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.ScPH., Ph.D., menegaskan bahwa penguatan laboratorium bukan tujuan akhir, melainkan fondasi untuk melahirkan lulusan yang unggul dan relevan.

“Dengan tambahan peralatan laboratorium ini, kami sangat meyakini kapasitas riset dan kompetensi luaran mahasiswa FKM Unhas akan meningkat secara signifikan. Ini bukan hanya tentang alat, tetapi tentang kualitas pembelajaran, riset, dan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujar Prof. Sukri saat ditemui di ruang Dekanat FKM Unhas, Selasa (16/12).

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., beserta jajaran pimpinan universitas atas kepercayaan yang diberikan kepada FKM Unhas dalam program strategis ini.

Bagi Prof. Sukri, hadirnya teknologi mutakhir seperti UV-1900i adalah sinyal kuat bahwa riset kesehatan masyarakat di Indonesia Timur tidak lagi berada di pinggiran, melainkan siap berdiri sejajar di panggung nasional dan internasional.

Program revitalisasi ini diharapkan menjadi pengungkit besar bagi ekosistem riset Indonesia—menghubungkan teknologi, kolaborasi, dan visi pendidikan masa depan.

Dari Makassar, sinar UV-Vis terbaru itu bukan hanya membaca spektrum cahaya, tetapi juga memantulkan harapan: bahwa ilmu pengetahuan terbaik Indonesia dapat tumbuh dan bersinar dari Timur. (*)