MAKASSAR, UNHAS.TV – Ruang-ruang virtual tak lagi mengenal batas. Pada 23-24 Agustus 2025, puluhan mahasiswa, akademisi, dan profesional kesehatan dari berbagai negara berkumpul secara daring untuk memulai rangkaian acara akbar: 3rd International Borneo One Health Summer Camp (IB OHSeM 2025). Online learning ini menjadi jembatan sebelum para peserta bertemu langsung di Universiti Malaysia Sabah, Kota Kinabalu, pada 31 Agustus hingga 8 September 2025.
Dengan tema yang relevan dan mendesak, "Planetary Health Future Leaders: Essential Leadership Skills to Tackle the Triple Planetary Health Crisis," IB OHSeM 2025 bertekad membentuk pemimpin muda yang siap menghadapi tiga krisis besar yang mengancam kesehatan planet: perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi.
Selama dua hari, para peserta disuguhi wawasan dari lebih dari sepuluh pembicara internasional yang ahli di bidangnya. Diskusi interaktif dan lokakarya refleksi membongkar keterkaitan rumit antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan dalam kerangka One Health. Materi-materi yang dibahas pun sangat mendalam, mulai dari dampak perubahan iklim terhadap penyakit menular di Asia Tenggara hingga ancaman polusi terhadap kesehatan reproduksi yang dapat berdampak lintas generasi.
Datuk Dr. Mohd. Yusof Hj. Ibrahim, Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universiti Malaysia Sabah, menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, IB OHSeM bukan sekadar ajang akademik, melainkan platform penting untuk melahirkan pemimpin masa depan yang beretika, berpikiran lintas disiplin, dan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan.
Sesi-sesi menarik menjadi daya tarik utama. Dr. Trixie Marjorie Tangit menekankan pentingnya memadukan kearifan leluhur dengan inovasi modern. Sementara itu, Prof. Ts. Dr. Muhammad Lokman Md Isa mengupas tuntas konsep One Health dan peran pelestarian biodiversitas. Tidak kalah penting, Dr. Siti Aisah Mokhtar menyoroti bahaya perubahan iklim yang memicu penyebaran penyakit seperti demam berdarah dan malaria, sementara Dr. Redzuan Nul Hakim mengingatkan akan ancaman polusi terhadap kesehatan reproduksi.
Acara daring ini juga memperkenalkan konsep kepemimpinan adaptif dan pemanfaatan teknologi, seperti Prosocial AI for Planetary Health, sebagai alat untuk keberlanjutan planet.

Prof. Sukri Palutturi, Dekan FKM Universitas Hasanuddin sekaligus Co-Chairperson 3rd IB OHSeM, memimpin sesi Closing Ceremony Online Learning.
Sebagai penutup sesi online learning, Prof. Sukri Palutturi, SKM., M.Kes., M.PH., Ph.D., Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, memberikan pidato yang penuh inspirasi:
"Terima kasih kepada moderator. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat siang, dan salam hangat untuk semua. Merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi saya untuk memberikan sambutan penutup pada 3rd International Borneo One Health Summer Camp (IB OHSeM 2025).
Selama dua hari terakhir, kita telah bersama-sama melalui sebuah program yang sarat dengan pembelajaran, diskusi bermakna, dan refleksi yang menginspirasi. Walaupun kegiatan ini dilaksanakan secara daring, energi, komitmen, dan semangat yang ditunjukkan oleh seluruh peserta, pembicara, dan panitia dapat dirasakan. Hal ini membuktikan bahwa meskipun melalui ruang virtual, kolaborasi dan proses belajar tidak mengenal batas.
Tahun ini kita mengangkat tema “Planetary Health Future Leaders: Essential Leadership Skills to Tackle the Triple Planetary Health Crisis,” yang tidak hanya mendesak tetapi juga visioner. Kita menyadari bahwa perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan ancaman kesehatan global saling terkait erat dan membutuhkan aksi kolektif. Melalui sesi pleno, lokakarya interaktif, dan kesempatan berjejaring, kita diingatkan bahwa solusi bukan hanya terletak pada sains dan kebijakan, tetapi juga pada kepemimpinan, nilai-nilai, dan tanggung jawab bersama.
Saya ingin menyampaikan apresiasi mendalam kepada para pembicara dan fasilitator atas wawasan yang telah dibagikan. Anda telah memperluas perspektif kami dan menantang kami untuk berpikir kritis tentang masa depan kesehatan planet.
Kepada para peserta, Anda adalah inti dari program ini. Pertanyaan, refleksi, dan ide yang Anda sampaikan telah menghidupkan acara ini. Kehadiran Anda di sini adalah harapan bahwa generasi baru pemimpin siap memikul tanggung jawab menjaga kesehatan planet kita. Saya mendorong Anda untuk membawa pelajaran dari sini ke dalam studi, komunitas, dan karier Anda di masa depan.
Acara ini tentu tidak akan terwujud tanpa kerja keras dan dedikasi dari tim penyelenggara. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Universiti Malaysia Sabah, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FPSK) sebagai penyelenggara utama, Universitas Hasanuddin, International Islamic University Malaysia (IIUM), dan Universitas Brawijaya sebagai co-organiser, serta SCB atas dukungannya. Kolaborasi ini mencerminkan semangat sejati dari One Health, di mana institusi bersatu lintas batas negara untuk menghadapi tantangan bersama.
Ketika kita menutup program ini, marilah kita ingat bahwa IB OHSeM bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan. Persahabatan yang terjalin, ide yang dipertukarkan, dan nilai-nilai yang diperkuat selama kegiatan ini harus terus berlanjut. Tanggung jawab untuk menjaga kesehatan planet berada di tangan kita semua. Sudah menjadi kewajiban kita untuk bertindak sebagai penjaga lingkungan, pelindung keanekaragaman hayati, dan advokat pembangunan berkelanjutan.
Sebagai penutup, saya ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada semua pihak—para pembicara, peserta, penyelenggara, co-organiser, dan pendukung—atas keberhasilan acara ini. Semoga semangat IB OHSeM menginspirasi kita semua untuk terus bekerja sama, lintas negara dan disiplin ilmu, demi dunia yang lebih sehat, tangguh, dan berkelanjutan. Terima kasih."
Online learning ini menjadi fondasi penting sebelum sesi tatap muka di Sabah yang akan diisi dengan kunjungan lapangan, diskusi mendalam, dan kegiatan berbasis komunitas. Kolaborasi internasional ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin masa depan yang berdaya saing global, berkomitmen pada keberlanjutan, dan siap menghadapi tantangan krisis planet secara bersama-sama. (*)