MAKASSAR, UNHAS.TV – Upaya membangun fondasi ekonomi kerakyatan di Sulawesi Selatan mencapai tonggak penting. Seluruh desa dan kelurahan di provinsi ini kini telah memiliki Koperasi Merah Putih yang berbadan hukum.
Sebanyak 3.059 koperasi resmi terbentuk, menjadikan Sulsel sebagai salah satu daerah tercepat yang menyelesaikan target nasional dalam penguatan koperasi berbasis masyarakat.
Dari jumlah tersebut, 2.266 koperasi berdiri di desa dan 793 lainnya di kelurahan. Seluruhnya siap menjalankan fungsi kelembagaan ekonomi dalam skala lokal dan regional.
Momentum peluncuran resmi Koperasi Merah Putih tingkat provinsi akan digelar pada 21 Juli 2025 di Kabupaten Takalar.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dijadwalkan hadir dalam agenda tersebut, yang akan berlangsung serentak secara nasional dan dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Sekretaris Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih Sulsel, H. Andi Eka Prasetya, menekankan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif berbagai pihak.
"Tugas selanjutnya adalah memastikan koperasi yang sudah terbentuk ini benar-benar berjalan aktif, produktif, dan memberi manfaat nyata bagi anggotanya.
"Satgas akan terus melakukan pendampingan, pelatihan, dan pengawasan agar koperasi Merah Putih ini menjadi pilar ekonomi rakyat yang tangguh," kata Andi Eka, Jumat, 18 Juli 2025.

Ia menyebut dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Desa, Kementerian Hukum dan HAM, para notaris, pendamping koperasi, serta dinas teknis provinsi dan kabupaten/kota sebagai unsur penting dalam keberhasilan ini.
"Semangat gotong royong dan visi bersama menjadikan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kita,” lanjut Andi Eka.
Program Koperasi Merah Putih secara nasional dimaksudkan untuk mendorong ekonomi desa dan kelurahan melalui lembaga koperasi yang inklusif dan mandiri. Di Sulawesi Selatan, inisiatif ini diakselerasi secara massif melalui sinergi berbagai elemen.
Sejumlah koperasi yang telah terbentuk bahkan dinilai layak menjadi model nasional karena menunjukkan kinerja kelembagaan yang baik, memiliki unit usaha aktif, serta menjalankan prinsip tata kelola profesional.
Capaian ini hadir bertepatan dengan penetapan tahun 2025 sebagai Tahun Koperasi Dunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sehingga semakin memperkuat posisi Sulsel sebagai motor kebangkitan koperasi Indonesia di tengah perubahan zaman.
Dengan mengusung slogan “Koperasi Maju, Indonesia Adil Makmur,” Pemerintah Provinsi Sulsel menunjukkan bahwa koperasi bukan hanya instrumen ekonomi, melainkan juga gerakan sosial yang bertujuan menciptakan keadilan dan kesejahteraan bersama.
(Rahmatia Ardi / Unhas.TV)