Internasional

Super AI Akan Ungguli Manusia, Pakar Unhas: Tapi Tidak Punya 3 Hal Ini?

"Super AI dianggap tidak hanya setingkat, tetapi jauh melampaui kemampuan manusia dalam konteks berpikir rasional," kata Prof Indrabayu.

Namun demikian, Profesor Bayu menegaskan meski AI jauh lebih cerdas dan cepat, tapi manusia memiliki kompleksitas yang melampaui sekadar berpikir. Termasuk penggunaan intuisi dan emosi yang tidak dimiliki oleh kecerdasan buatan.

"Walau begitu, dalam konteks berpikir rasional dan kalkulasi data, super AI akan menjadi sebuah perangkat super komputasi," tegas guru besar Teknik Elektro Unhas ini.

Prof Bayu juga menanggapi ramalan mengejutkan dari seorang maestro teknologi terkenal dan visioner, Elon Musk yang mengindikasikan bahwa AI dapat berkembang ke tahap di mana pekerjaan manusia tidak lagi diperlukan.

Hanya saja, Prof Bayu menjelaskan dengan adanya perkembangan AI, manusia tidak dituntut untuk menjadi bagian dari orang orang yang memahami dan menguasai seperti AI.

Ia menegaskan dalam menghadapi persaingan di tengah pesatnya perkembangan teknologi, manusia harus menjadi entitas yang tidak dapat digantikan oleh AI karena memiliki intuisi yang tidak dimiliki oleh kecerdasan buatan.

Manusia sejati adalah mereka yang menggunakan hati dalam bekerja. Hal yang jauh lebih penting adalah meningkatkan keterampilan yang dimiliki, terus belajar, dan tidak cepat puas dengan apa yang telah dicapai. (*)

Rahmatia/Syaiful