Awal yang baik dilakukan Turki saat tembakan Kaan Ayhan dari jarak 25 yard membentur tiang pada menit ke-11.
Usaha Turki membuahkan hasil pada menit ke-25, ketika umpan silang pemain Arsenal Ferdi Kadioglu ke kotak penalti dapat dihalau pemain Georgia.
Mert Muldur yang maju ke tepi kotak penalti, melepaskan tendangan voli dari luar kota penalti yang melewati penjaga gawang Georgia Mamardashvili.
Hanya semenit kemudian Turki mengira mereka telah menggandakan keunggulan tetapi Kenan Yildiz dinilai offside setelah pemeriksaan VAR.
Pada menit ke-32 Georgia menyamakan kedudukan dan bermimpi bisa menang, saat mereka mencetak gol pertama mereka di turnamen besar.
Giorgi Kochorashvili melakukan stepover sebelum memberikan umpan silang kepada Georges Mikautadze yang melakukan tendangan ke tiang dekat mengecoh Kiper Turki Mert Gunok.
Georgia mencoba bangkit dari babak kedua dengan semangat yang membara.
Pemain Napoli Khvicha Kvaratskheila memberi umpan kepada Mikautadze yang berputar dan menembak ke gawang Turki, namun Abdulkerim Bardakci dan Samet Akaydin mampu mematahkan usaha itu.
Kemudian sejumlah pemain Turki protes agar mendapat penalti ketika pemain ajaib Real Madrid berusia 19 tahun, Guler, dikepung oleh tiga pemain Georgia, tetapi hanya tendangan bebas yang diberikan.
Usaha berikutnya Turki dilakukan gelandang Inter Milan Hakan Calhanoglu yang melepaskan tendangan bebas dari jarak 30 yard dan mampu ditepis kiper Mamardashvili.
Kedua belah pihak tak henti-hentinya mencetak peluang, tetapi Guler menghasilkan momen ajaib sebagai pahlawan dengan tendangan keras ke sudut atas gawang Georgia pada menit ke-65.
Georgia membalas dengan kuat dan Giorgi Kochorashvili melepaskan satu tembakan yang membentur mistar gawang di menit 75.
Gol ketiga Turki tercipta dengan serangan balik secepat kilat. Kiper Georgia yang keluar dari posisinya membuat gawang kosong dan Akturkoglu mencetak gol di menit 90+3. (*)