Saintek

Tiga Remaja India Ciptakan Kulkas Tanpa Listrik, Menangi Earth Prize 2025



Mockup digital Thermavault . Credit: kredit Dhruv Chaudhary, Mithran Ladhania, dan Mridul Jain.
Mockup digital Thermavault . Credit: kredit Dhruv Chaudhary, Mithran Ladhania, dan Mridul Jain.


Apa Itu Earth Prize 2025?

Earth Prize 2025 merupakan ajang kompetisi global di bidang keberlanjutan lingkungan yang diperuntukkan bagi pelajar berusia 13 hingga 19 tahun. Kompetisi ini memberikan total hadiah senilai 100.000 dolar AS untuk proyek-proyek yang dinilai paling berdampak dalam menjawab persoalan lingkungan paling mendesak di dunia saat ini.

Pada edisi tahun 2025, panitia penyelenggara memperkenalkan skema pemenang berdasarkan wilayah, dengan tujuh tim dari berbagai kawasan dunia terpilih sebagai pemenang regional. Masing-masing tim pemenang menerima dana hibah sebesar 12.500 dolar AS untuk mendukung implementasi proyek mereka di lapangan.

Dari kawasan Asia, tim yang terdiri atas Dhruv Chaudhary, Mithran Ladhania, dan Mridul Jain berhasil mencuri perhatian dewan juri berkat solusi mereka yang bersifat praktis, terjangkau, dan dapat direplikasi untuk menyelesaikan persoalan nyata: penyimpanan medis tanpa listrik melalui inovasi Thermavault, lemari pendingin berbasis garam.

Menuju Skala Global

Sebagai pemenang regional Asia di ajang Earth Prize 2025, tim Thermavault berhak atas dana sebesar USD 12.500 atau sekitar Rp200 juta. Dana ini rencananya akan mereka gunakan untuk memproduksi 200 unit Thermavault dan mengujinya di 120 rumah sakit di India.

Meski masih dalam tahap prototipe, Thermavault telah diuji oleh dr. Pritesh Vyas, seorang ahli ortopedi dari V One Hospital, Indore. Ia memastikan bahwa alat ini mampu mempertahankan suhu vaksin secara stabil selama lebih dari 10 jam.

Namun, sejumlah tantangan teknis masih perlu diselesaikan sebelum alat ini bisa digunakan secara luas: durasi pendinginan yang terbatas, belum adanya alat pemantau suhu terintegrasi, serta ketersediaan bahan kimia di wilayah sumber daya rendah.

Langkah Selanjutnya

Tim remaja ini tengah mengupayakan sertifikasi Performance, Quality, and Safety (PQS) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pengajuan paten untuk mendukung pengembangan lebih lanjut. Mereka juga berencana menawarkan Thermavault kepada lembaga-lembaga distribusi vaksin internasional seperti Gavi.

Thermavault bukan hanya sebuah inovasi teknologi, tapi juga simbol dari kekuatan anak muda dalam menghadirkan solusi nyata bagi tantangan global. Dari ruang kelas di Indore, kini mereka berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa di daerah terpencil dunia.(*)