ACEH, UNHAS.TV - Tim bantuan medis Universitas Hasanuddin (Unhas) tiba dengan selamat di Aceh setelah terbang dari Makassar pada Selasa (2/12/2025).
Begitu tiba, tim dari Unhas langsung bergabung pada rapat koordinasi penanggulangan dampak banjir dan longsor bersama dengan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Wakil Menteri Kesehatan dr Benjamin Paulus Octavianus SpP(K) menyampaikan pujiannya kepada kepada tim medis Universitas Hasanuddin atas profesionalisme serta tanggap cepat dalam penanganan kesehatan pada bencana banjir dan longsor di Aceh.
"Kehadiran tim medis Unhas sangat membantu proses penyelamatan jiwa, layanan kesehatan darurat, hingga pemulihan masyarakat terdampak," kata dr Benjamin.
Dari wilayah terdampak, dr Muhammad Phetrus Johan MKes PhD SpOT Subsp Onk Ort (K) melaporkan, setibanya di lokasi bencana, tim mendapati sebagian besar warga mengalami luka-luka ringan hingga sedang, gangguan saluran pernapasan, serta masalah pencernaan akibat minimnya air bersih.
"Pelayanan kesehatan tertentu yang membutuhkan alat khusus, seperti hemodialisa, juga mengalami hambatan karena banyak mesin rusak dan pasokan listrik belum stabil," lapor dr Muhammad Phetrus.
Kelompok rentan, anak-anak, lansia, dan ibu hamil mengalami stres serta trauma, sehingga membutuhkan layanan kesehatan dan pendampingan psikososial yang lebih intensif.
"Di lapangan, tim medis menghadapi sejumlah tantangan berat. Akses menuju beberapa titik masih terputus akibat jalan rusak dan jembatan yang putus, sementara logistik medis dan ketersediaan bahan bakar masih terbatas di tengah meningkatnya jumlah pasien setiap hari," jelas dr Muhammad Phetrus.
Kondisi komunikasi dan listrik yang belum sepenuhnya pulih semakin menyulitkan koordinasi di lapangan. Pada beberapa wilayah, ketersediaan air bersih pun masih belum memadai sehingga memperburuk kondisi kesehatan masyarakat. Di tengah situasi darurat, tim medis tetap mengutamakan aspek keselamatan petugas.
"Kami menggunakan APD lengkap, bekerja secara shift, dan melakukan taklimat keamanan secara berkala. Pergerakan tim dikoordinasikan bersama BPBD, TNI/Polri, pemerintah daerah, serta Pusat Operasi Darurat Kesehatan. Kami memastikan area kerja aman dari risiko banjir susulan dan longsor," jelas dr Phetrus.
Sumbangsih tim medis Unhas di Aceh menjadi bagian penting dari upaya nasional dalam mempercepat penanganan kesehatan pascabencana, sekaligus mempertegas peran Universitas Hasanuddin dalam misi kemanusiaan di berbagai daerah.(*)
 PhD Rektor Universitas Padjadjaran-300x169.webp)





-300x177.webp)

