Pendidikan

Unhas Gelar Sosialisasi Kedua InTechSEA 2025, Dorong Kolaborasi Inovasi Sosial dan Lingkungan

MAKASSAR, UNHAS.TV - Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menggelar sosialisasi inisiatif nasional Innovation Technology for Social and Environmental Awards (InTechSEA) 2025.

Event ini sebagai bagian dari upaya memperluas partisipasi dan memperkuat pemahaman lintas sektor terhadap penghargaan inovasi berbasis sosial dan lingkungan.

Sosialisasi kedua ini dilaksanakan secara daring pada Sabtu (5/7/2025) dan diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk kalangan industri, mitra kerja sama, akademisi, serta komunitas masyarakat.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis Unhas, Prof Dr Eng Adi Maulana ST MPhil menyampaikan bahwa InTechSEA 2025 bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi juga merupakan platform kolaboratif yang dirancang untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi berdampak sosial dan lingkungan nyata.

“Unhas sebelumnya telah mendapatkan apresiasi melalui penghargaan Sustainable Development Goals (SDGs). Maka dari itu, kami ingin memperluas dampak tersebut melalui InTechSEA, agar lembaga-lembaga lain juga dapat terinspirasi dan turut serta dalam mendorong perubahan positif di masyarakat,” jelas Prof. Adi.

Ia menekankan bahwa tujuan utama dari InTechSEA adalah membangun ekosistem inovasi yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam kerangka ini, akademisi, pelaku industri, pemerintah, dan komunitas sipil diharapkan dapat bertemu dalam ruang kolaborasi yang saling menguatkan.

Ketua Panitia InTechSEA 2025, Asmi Citra Malina SPi MSc PhD memaparkan bahwa kerangka kerja program telah dirancang dengan mengacu pada urgensi berbagai isu strategis sosial dan lingkungan.

Terdapat delapan topik utama yang menjadi fokus penghargaan tahun ini, yakni Inovasi di bidang kemaritiman, Ketahanan pangan, Energi terbarukan, Perubahan iklim, Pengelolaan keanekaragaman hayati, Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, Pendidikan dan transformasi digital, dan Tata kelola dan kebijakan inovatif

“Delapan topik ini kami susun dengan prinsip keterbukaan kolaborasi lintas disiplin. Kami percaya bahwa inovasi yang paling berdampak lahir dari kedekatan terhadap persoalan riil di lapangan,” ujar Citra.

Ia menambahkan bahwa proses penilaian peserta InTechSEA disusun secara komprehensif, dengan menitikberatkan pada berbagai dimensi penting dari sebuah inovasi, seperti kebaruan gagasan, keberlanjutan, replikasi, dampak sosial, serta kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs).

Tak hanya sebatas pemberian penghargaan, ajang ini juga memberikan fasilitas pengembangan bagi peserta terpilih, termasuk pelatihan melalui coaching clinic yang mencakup pendampingan penyusunan paten, publikasi ilmiah, hingga strategi hilirisasi produk inovatif.

“Ini adalah nilai tambah yang membedakan InTechSEA dari ajang penghargaan lain. Kami tidak hanya memberi pengakuan, tetapi juga membina inovator untuk berkembang lebih lanjut,” tambah Citra.

Saat ini, pendaftaran peserta InTechSEA 2025 masih dibuka hingga 23 Juli 2025 dan dapat dilakukan melalui laman resmi https://intechsea.id.

Melalui sosialisasi kedua ini, Unhas berharap partisipasi dari kalangan industri, pemerintah daerah, LSM, serta komunitas lokal dapat semakin meningkat.

InTechSEA diharapkan menjadi ajang nasional yang menginspirasi inovasi berbasis kebutuhan nyata, sekaligus menjadi model kolaborasi lintas sektor yang mampu mendorong transformasi sosial dan lingkungan secara berkelanjutan. (*)