News

Wamenristek Prof. Stella Christie Akan Kunjungi Unhas, Resmikan Pusat Unggulan ASEAN-China

MAKASSAR, UNHAS.TV — Universitas Hasanuddin (Unhas) akan menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Stella Christie, A.B., Ph.D., pada Senin, 7 Juli 2025.

Dalam lawatan ini, Prof. Stella dijadwalkan meresmikan ASEAN-China Centre of Excellence for Metallurgy and Marine Resources yang berlokasi di kampus Unhas, Tamalanrea, Makassar.

Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi penguatan kerja sama internasional antara Indonesia dan negara-negara ASEAN dengan Tiongkok, khususnya di dua sektor strategis: metalurgi dan sumber daya kelautan.

Gedung pusat unggulan ini akan menjadi wadah riset dan inovasi yang didesain untuk mendukung hilirisasi industri, penguatan vokasi, serta kolaborasi lintas negara.

“Penunjukan Unhas sebagai pusat unggulan ini sangat strategis karena Sulawesi merupakan pusat produksi nikel nasional dan penghasil utama rumput laut. Dua komoditas ini sangat dibutuhkan untuk mendukung ekonomi hijau dan keberlanjutan,” ujar Prof. Dr. Adi Maulana, ST., M.Phil., Wakil Rektor Unhas Bidang Kerja Sama, Inovasi, Bisnis, dan Kewirausahaan di Makassar, Kamis )3/7/2025).

Lebih dari 60 persen produksi nikel Indonesia berasal dari Sulawesi. Logam ini menjadi bahan baku utama baterai kendaraan listrik, industri masa depan yang sangat kompetitif.

Di sisi lain, Sulawesi juga menyumbang lebih dari 40 persen produksi rumput laut nasional. Komoditas ini tidak hanya penting bagi industri pangan dan farmasi, tetapi juga menjadi alternatif biomaterial ramah lingkungan yang semakin diminati di pasar global.

Prof. Adi menjelaskan bahwa ada sejumlah alasan mengapa Unhas layak ditetapkan sebagai Centre of Excellence dalam bidang metalurgi dan sumber daya kelautan. 

Pertama, secara geografis, Makassar merupakan pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia dan memiliki akses langsung ke pesisir dan laut dalam yang kaya akan sumber daya. 

Kedua, Unhas memiliki kapasitas akademik yang kuat, didukung fakultas-fakultas seperti Teknik, Ilmu Kelautan dan Perikanan, serta laboratorium dan pusat riset terakreditasi nasional.

Ketiga, kata Prof. Adi, sumber daya manusia di Unhas memiliki kompetensi tinggi dan jaringan internasional yang luas, khususnya dalam bidang teknik material, geologi, oseanografi, dan teknologi kelautan. 

“Kami sudah lama terlibat dalam riset-riset strategis dan memiliki pengalaman kerja sama internasional dengan berbagai universitas dan lembaga riset di ASEAN dan Tiongkok,” ujarnya.

Selain itu, Unhas juga memiliki infrastruktur kampus yang mendukung riset kolaboratif, seperti laboratorium kelautan, pusat inovasi, serta pelabuhan percontohan untuk riset laut. Dukungan dari pimpinan universitas terhadap internasionalisasi pendidikan dan riset juga menjadi faktor penting.

Agenda kunjungan Prof. Stella akan dimulai pukul 09.00 WITA dengan penyambutan resmi oleh Rektor Unhas, Prof Dr Jamaluddin Jompa.

Setelah itu, Prof. Stella akan meninjau dan meresmikan Gedung ASEAN-China CoE, menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Prodi Teknologi Metalurgi Ekstraksi dengan Shaanxi Polytechnic Institute (China), serta kolaborasi dengan PT IMIP dan PT Huayou dalam bidang hilirisasi dan pemberian beasiswa mahasiswa berprestasi.

Setelah peresmian, Prof. Stella dijadwalkan memberikan arahan terkait penguatan riset nasional dan internasional, serta menghadiri diskusi terbuka bersama Dewan Pengurus Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) di Hotel Unhas. Kegiatan ini akan ditutup dengan jamuan makan siang bersama jajaran pimpinan Unhas.

Kehadiran Prof. Stella Christie tidak hanya menjadi simbol dukungan pemerintah terhadap pendidikan tinggi vokasi dan riset terapan, tetapi juga penanda dimulainya babak baru kolaborasi lintas negara dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.