MAKASSAR, UNHAS.TV - Beberapa orang atau mungkin Anda pernah mengalami sulit tidur di malam hari. Bukan karena beban pikiran di kepala, tetapi kaki yang selalu gelisah dan kadang-kadang bergerak tanpa kendali.
Jika itu terjadi, maka si penderitanya telah mengalami Restless Legs Syndrome atau sindrom kaki gelisah, atau bisa pula disebut sebagai penyakit Willis-Ekbon.
Dr John Winkelman, kepala program penelitian klinis gangguan tidur di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan profesor psikiatri di Sekolah Kedokteran Harvard, menyebutkan, sindrom kaki gelisah adalah gangguan syaraf atau neurologis yang ditandai dengan kebutuhan untuk bergerak yang sering kali dikaitkan dengan perasaan tidak nyaman.
Beberapa gejala yang timbul saat mengalami sindrom kaki gelisah dapat berupa perasaan tidak nyaman karena kaki kesemutan atau berdenyut pada kaki atau terkadang pada lengan.
Kegelisahan itu sering pula terjadi saat penderitanya sedang duduk atau berbaring, dan kondisi ini akan berkurang jika digerakkan. Gejala lebih mungkin terjadi saat seseorang sedang beristirahat, paling sering di malam hari, dan karena sindrom ini mengganggu tidur, maka kondisi ini diklasifikasikan sebagai gangguan tidur.
Dr Brian Koo, profesor madya neurologi di Sekolah Kedokteran Yale dan Direktur Pusat Sindrom Kaki Gelisah di Universitas Yale, mengatakan, pada tahap sedang hingga parah, sindrom kaki gelisah itu terjadi beberapa kali dalam sepekan, dan dalam kasus yang paling ekstrem, gejalanya dapat menunda tidur selama beberapa jam.
Siapa yang mengalaminya?
Dua komponen penting berperan dalam menentukan siapa yang mengalami sindrom kaki gelisah: genetika dan kadar zat besi. Sindrom kaki gelisah sering kali diturunkan dalam keluarga, dan pemeriksaan genetika bisa membantu menebak sekitar 20% prediksi siapa di dalam keluarga itu yang akan mengalaminya.
Mereka yang kekurangan zat besi juga lebih mungkin mengalami sindrom kaki gelisah, termasuk orang yang sedang hamil, menjalani dialisis, sedang menstruasi, penderita anemia, atau vegetarian. Mereka yang mengonsumsi antidepresan selective serotonin reuptake inhibitor mungkin juga rentan terhadap sindrom kaki gelisah.
Alkohol, obat-obatan lain, dan gula juga dapat menjadi penyebab gejala sindrom kaki gelisah. Jika zat besi rendah — atau bahkan mendekati rendah — suplemen zat besi secara oral atau infus zat besi intravena dapat membantu mengurangi gejala itu.
Diagnosis Sindrom Kaki Gelisah
Diagnosis sindrom kaki gelisah dapat dilakukan melalui penelusuran riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan tertentu demi mendapatkan gambaran awal apakah orang yang dimaksud punya gejala atau tidak.
Dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan seperti tes darah untuk mengetahui kadar zat besi, gula darah, magnesium, hormon tiroid, vitamin B12, dan folat.
Pemeriksaan lainnya mencakup tes fungsi ginjal untuk menilai fungsi ginjak dan mendeteksi kerusakan ginjal; Pemeriksaan elektromiografi untuk mendeteksi kerusakan saraf otot kaki;
Pemeriksaan polisomnograph untuk memeriksa tekanan darah, gelombang otak, detak jantung, dan gerakan pasien saat tidur.(*)