MAKASSAR, UNHAS.TV - Pemerintah India mencatat sudah 121 orang meninggal dari dampak acara keagamaan di Desa Phulrai, distrik Hathras, wilayah Uttar Pradesh, India.
Sebagian besar di antara korban itu adalah perempuan dan anak-anak. Para korban masih terus diidentifikasi.
Mereka jadi korban setelah mengikuti acara keagamaan yang dihadiri hampir seribu orang. Begitu pulang, mereka berdesak-desakan dan terjebak di lorong sempit.
Ini yang kemudian membuat mereka panik. Debu yang beterbangan di sekitar mereka membuat kerumuman makin kacau.
"Saya sempat dengar teriakan perempuan dari kerumunan itu, lalu saya segera menghindar sehingga selamat," kata Shakuntala kepada kantor berita Press Trust India.
Shakuntala menyebut, banyak korban yang terimpit, tidak bisa bergerak, dan bernafas. Polisi bahkan butuh beberapa jam setelah kejadian itu untuk mengurai korban yang bertumpukan.
Banyak warga menyalahkan pemerintah setempat yang tidak mengantisipasi dampak dari acara keagaamaan itu. Mereka menilai pemerintah lalai menjalankan tugasnya sehingga banyak warga menjadi korban.
Ini bukan yang pertama kalinya acara kerumunan di India mengakibatkan korban jiwa. Pada 2013, festival Hindu di pusat wilayah Madhya Pradesh menewaskan 115 orang. pada 2018, sedikitnya 60 orang tewas setelah kereta menghantam warga yang menghadiri festival Hindu di Dusshera.(*)
Amir Pallawa Rukka (Unhas TV)