Kemenangan City dari Spurs, membuat Arsenal yang juga tengah dalam perburuan gelar juara, meradang dibuatnya.

Pasalnya, Arsenal dan Spurs adalah dua tim bermarkas di London Utara yang terlibat dalam lingkungan permusuhan abadi.

Pendukung Spurs jelas terkekang bahwa hasil positif berupa kemenangan bagi tim mereka, dapat memberikan gelar juara Liga Inggris kepada Arsenal.

Hal itu menimbulkan dugaan negatif – meski kemenangan akan menjaga peluang Tottenham bisa lolos ke Liga Champions tetap ada.

Namun faktanya, Spurs kalah. Peluang Arsenal menjadi juara menipis meski belum tertutup 100%, sebab masih berharap City kalah di laga terakhir atas West Ham.

Sebaliknya, karena Spurs menelan kekalahan, membuat Aston Villa dipastikan kembali masuk elite Eropa untuk pertama kalinya dalam 41 tahun akan tampil di Liga Champions musim depan.

Jika di laga terakhir City mampu mengalahkan West Ham, itu bakal menjadi kemenangan liga kedelapan berturut-turut bagi mereka.

Dan di sisi lain, hampir tidak dapat dibayangkan bahwa pelatih West Ham David Moyes akan mengakhiri kepemimpinannya di Hammers dengan menggagalkan usaha City meraih gelar keempat.

Davd Moyes jika ingin harum namanya, sebagai mantan pelatih MU --musuh bebuyutan City, bisa menggagalkan ambisi Pep Guardiola itu.

Karena City akan meraih gelar keenam dalam tujuh tahun terakhir. Juga bakal menghadapi final Piala FA melawan Manchester United pada akhir pekan berikutnya. (*)