MAKASSAR, UNHAS.TV - Forest Karst Bioprospecting and Society Research Group Fakultas Kehutanan menggelar kuliah tamu yang bertajuk "Karst and Fungi: A Public Lecture on Mycological Studies".
Fakultas Kehutanan Unhas menggandeng Forest Tree Breeding and Genomic Research Group Fakultas Vokasi Unhas bersama Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Mikroba Karst kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kegiatan ini berlangsung secara hybrid dan dihadiri oleh dosen serta mahasiswa di Aula Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin pada Kamis (10/04/2025).
Kuliah tamu ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ekspedisi identifikasi fungi di kawasan Karst dan Hutan Pendidikan Unhas yang akan dilaksanakan selama lima hari, 11-16 April 2025.
Dalam kuliah tamu tersebut, Otto Mietinen dari Botany and Micology Unit University of Helsinki membawakan materi mengenai pengembangan metode DNA dalam studi mikologi.
“Ini tentang pengembangan metode DNA dan bagaimana hal itu memengaruhi mikologi. Jamur benar-benar benda kecil dan sulit untuk dipelajari dengan cara lain," kata Otto Mietinen.
"Kemampuan untuk mengurutkan DNA mereka secara langsung, bahkan dari lingkungan, sangat penting dalam pengembangan studi mikologi,” ujarnya.
Sementara itu, Tine Grebenc dari Department of Physiology and Genetics of Slovenian Forestry Institute menyampaikan materi terkait pemanfaatan genetika dan DNA dalam studi fungi.
“Saya akan fokus pada fungi, khususnya pengaplikasian genetika dan DNA. Saya akan membahas apa itu fungi, bagaimana kita bisa memanfaatkannya, dan mengapa mereka sangat penting," kata Tine Grebenc.
"Banyak orang masih mengira fungi hanya tumbuh di Spanyol dan Italia, padahal mereka bisa ditemukan di belahan bumi utara dan bahkan berhasil dibudidayakan di wilayah yang sebelumnya tidak dikenal sebagai habitat fungi, seperti Finlandia, Arab Saudi, dan Brasil. Kami juga berharap dapat menemukannya di Indonesia,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Thematic Research Group (TRG) Universitas Hasanuddin dapat semakin dikenal di kancah internasional, khususnya dalam bidang kolaborasi riset dan kemampuan adaptasi terhadap isu-isu global, serta menambah wawasan akademik tentang identifikasi fungi di kawasan karst.
(Agatoni Buttang/Unhas.TV)